Powered By Blogger

Minggu, 05 Oktober 2008

2 Sejoli Tewas Mengenaskan



WIDASARI - Memasuki H+4 lebaran Idul Fitri yang merupakan puncak arus balik kendaraan dari arah timur menuju Jakarta dan sekitarnya, di jalur pantura Widasari kembali merenggut dua nyawa pengendara sepeda motor dan satu lainnya kritis, Minggu (5/10).

Kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 04.30 yang langsung menewaskan dua sejoli asal Kuningan, yang berdasarkan informasi sepeda motor Yamaha Jupiter MX nopol E 2551 YP yang dikendarai Ade Sopyan (18) dan Eva Andriyaningsih (18) warga Desa Puncak RT 02/01 Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, melaju di keramaian kendaraan arus balik ke arah Jakarta.

Pada saat memasuki jalur pantura Widasari tepatnya di sebuah persimpangan, entah karena lalai atau tersenggol kendaraan lainnya mendadak terpental. Sehingga dari peristiwa tersebut mengakibatkan Ade terjatuh dan disambar kendaraan dari arah belakang dan Eva terpelanting ke bahu jalan dan menghantam sebuah tiang papan reklame.

Kesigapan petugas bersama warga sekitar langsung mengamankan korban dari banyaknya kendaraan di belakang korban, dan segera melarikannya ke RSI Zam Zam Jatibarang.

Saat keduanya memasuki ruang UGD, beberapa saat kemudian setelah tim medis memberikan pertolongan, Eva yang masih duduk dibangku sekolah tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.

Sementara Ade yang terbaring tak berdaya masih terus mendapat perawatan intensif tim medis, namun karena luka di bagian kepala yang dideritanya sangat parah akhirnya pada pukul 06.27 pria lajang asal kota kuda menyusul sang kekasih dengan mengakhiri hidupnya di ruang UGD.

Menurut keterangan saudaranya yang saat terjadinya peristiwa naas tersebut berada di depan korban dengan jarak tidak lebih dari 50 meter, sepasang kekasih tersebut akan menghadiri sebuah pesta hajatan kerabatnya di Sukra Indramayu. "Saya tau ada kejadian, saat mendengar suara benturan yang sangat keras. Dan saya langsung menghubungi nomor HP korban, tapi tidak ada jawaban," ungkap Nana Sugiana (29) yang berboncengan dengan Kiki Suryana (19) dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega nopol E 2981 YQ saat ditanya Radar, kemarin di ruang tunggu RS.

Sedangkan kecelakaan yang kedua terjadi di jalur lingkar Widasari dengan menimbulkan korban luka Wahyudi (30) asal Waled Kota Kabupaten Cirebon yang dibonceng Tarsono (31) dengan mengendarai sepeda motor Honda Kharisma X 125 D nopol B 6783 BFH.

Saat kejadian tanpa sebab yang jelas sepeda motor yang dikemudikan Tarsono tersebut ban depannya tersentuh ban belakang sepeda motor yang berada di depannya, seketika Tarsono dan Wahyudi terbanting ke dasar aspal. Naas bagi Wahyudi saat terjatuh helm yang dipakainya mendadak lepas, dan bagian tubuh yang pertama kali menghantam aspal adalah bagian kepala. Kontan Tarsono yang hanya mengalami luka lecet, tidak dapat berbuat apapun ketika melihat temannya sekarat.

Berkat kesigapan petugas, korban yang meronta lalu mendadak lunglai segera dilarikan ke RSIZ. Setelah beberapa saat mengalami masa kritis, akhirnya Wahyudi dapat melewatinya dengan luka dibagian kepala yang telah mendapat perawatan serta pertolongan tim medis RSIZ. "Waktu ada ruang untuk menyalip saya berusaha menyalip motor yang di depan saya, tiba-tiba motor itu langsung ambil kanan dan menutup ruang yang mau saya ambil. Mendadak begitu saja ban depan saya dihantam ban belakang dia," papar Tarsono saat ditanya Radar, kemarin di TKP. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu