Powered By Blogger

Senin, 06 Oktober 2008

Penumpang KA Tetap Nekad



JATIBARANG - Puncak arus balik lebaran 2008 yang terjadi pada H+4, ternyata masih menyisakan pemudik dalam jumlah sangat banyak yang belum kembali bertolak ke Jakarta dan sekitarnya.

Selain masih berlanjutnya arus balik yang menggunakan transportasi kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi maupun umum, pengguna jasa angkutan kereta api masih terlihat ada lonjakan jumlah penumpang.

Pantauan Radar Senin (6/10) di stasiun besar Jatibarang, saat tampak dari kejauhan dari arah selatan melaju sebuah kereta api yang diketahui berkelas ekonomi, ketika semakin mendekati stasiun untuk melakukan pemberhentian ada satu pemandangan lain yang tidak biasanya terjadi. Yang dimaksud yakni para penumpang nekad dengan sangat berani naik di lokomotif kereta api Tegal Arum.

Yang dilakukan para penumpang nekad sangatlah riskan sekali dengan bahaya yang mengintai, bahkan tidak hanya raga saja yang terancam, jiwanya benar-benar berada di ujung tombak maut. "Yang penting pegangan aja dan jangan ngantuk biar bisa sampai di Jakarta dengan selamat, semua orang ga ada yang mau cilaka mas," celoteh seorang pria berlogat jawa tengahan saat ditanya Radar, kemarin ketika kereta api yang dinaikinya berhenti beberapa saat di stasiun Jatibarang untuk melakukan turun naik penumpang.

Sementara itu, beberapa penumpang lainnya yang juga melakukan aksi nekadnya luput dari pantauan petugas yang dengan santainya duduk di atas gerbong kereta tepat di ujung gerbong yang berdekatan dengan gerbong lainnya.

Sedangkan tenda khusus yang disediakan pihak stasiun, tidak dapat mencukupi jumlah calon penumpang yang menunggu kedatangan kereta. Sehingga sebagian lainnya terpaksa menunggu di kantin dan lobi stasiun. Dan lonjakan volume penumpang juga terjadi pada kereta api kelas bisnis serta eksekutif. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu