Powered By Blogger

Senin, 29 Desember 2008

Pelajar Tabrak Mantan Hansip Hingga Sekarat



*) Dua lainnya tewas dan satu kritis

JATIBARANG—Seorang mantan anggota hansip Desa Krasak Kecamatan Jatibarang mengalami masa kritis setelah ditabrak pengendara sepeda motor, Senin (29/12) sekitar pukul 16.30 di jalan raya Indramayu - Jatibarang desa setempat.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, kejadiannya bermula ketika Warban (65) sedang menyeberangi jalan dengan menuntun sepedanya dari sebuah gang, mendadak dari arah Indramayu melaju kencang sepeda motor Yamaha Jupiter MX nopol E 2304 RP yang dikemudikan Slamet (18) warga Desa Lohbener yang tercatat sebagai pelajar di sekolah kejuruan swasta di Indramayu. Dan dalam sekejap peristiwa sepeda motor menabrak penyeberang jalan tidak dapat dihindarkan keduanya.

Akibatnya, korban Warban mengalami luka parah begitu juga dengan pengendara motor yang oleh warga segera dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang. Setelah keduanya menjalani pertolongan tim medis di ruang UGD, kondisi Warban semakin kritis dan langsung dirujuk ke RS Mitra Plumbon Cirebon. Sedangkan Slamet menjalani perawatan intensif di ruang Husein RSIZ Jatibarang.

Menurut salah seorang warga setempat Warno (48), saat itu korban dengan menuntun sepedanya sedang menyeberang dan dari arah Indramayu menuju Jatibarang melaju kencang sebuah sepeda motor, dan terjadilah kecelakaan tersebut. “Mang Warban lagi nyebrang, langsung ditabrak motor dari arah Indramayu,” katanya lugu.

Sementara itu, pada Minggu (28/12) juga terjadi peristiwa serupa dengan menewaskan 2 korban dan satu lainnya luka parah. Mastar (65) warga Desa Jengkok Kecamatan Kertasemaya tertabrak sepeda motor di jalan desa setempat, dalam kondisi kritis korban terus menjalani pertolongan medis. Namun, kehendak Tuhan ternyata tidak seperti yang diharapkan pihak keluarganya. Setelah masuk UGD sekitar pukul 15.25, beberapa saat kemudian korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Lainnya, dua gadis yang mengendarai sepeda motor di jalan raya Tambi Sliyeg dihantam sebuah mobil kijang, dan oleh warga dilarikan ke RSIZ Jatibarang dan masuk UGD sekitar pukul 16.00 untuk mendapatkan pertolongan medis. Korbannya, Lina Apriyani (16) warga Desa Lemah Ayu Kertasemaya langsung tewas di lokasi kejadian, dan temannya Masnuah (18) warga Desa Jambe Kertasemaya mengalami cidera kepala berat dan luka di beberapa bagian tubuhnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu