Powered By Blogger

Rabu, 03 Desember 2008

Pemasang Baligo Caleg Sekarat Kesetrum


JATIBARANG—Seorang pekerja pemasang baligo, Cipta Hidayat (33) warga Desa Dusun Pembangunan RT 01/03 Kecamatan Cilengkrang Gireng Kabupaten Cirebon sekarat kesetrum listrik tegangan 220 volt, Senin (3/11) sekitar pukul 16.00 di simpang tiga Widasari.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama tiga rekannya melakukan pemasangan sebuah baligo berukuran besar bergambar caleg DPR RI dari Partai Demokrat. Padahal, proses pemasangan baligo yang terpasang di sebuah tiang papan reklame di jalur Pantura Widasari tersebut sudah melewati tahap finishing.

Namun, naas bagi Cipta yang saat itu akan turun dari ketinggian sekitar lima meter mendadak kesetrum dan seketika langsung jatuh dan menimpa atap sebuah warung yang terletak di bawah baligo. Dan setelah terjuntai ke permukaan tanah, korban dalam keadaan sekarat dengan luka bakar serius di sekujur tubuhnya.

Sebelum listrik bertegangan tinggi menyengat tubuhnya, diduga entah kawat sisa pemasangan baligo atau jaket yang dikenakannya menempel pada kawat besar berarus listrik mematikan (kabel sentral) yang berada tepat dibelakangnya dengan jarak tidak lebih dari satu meter.

Oleh warga dan rekan kerjanya, korban yang tidak sadarkan diri tersebut langsung dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang guna mendapatkan pertolongan tim medis. Di ruang UGD, korban yang terkulai lemas sesekali merintih kesakitan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Sementara itu, Suharto (40) warga Cangkol Selatan Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk Cirebon yang merupakan salah satu rekan korban menuturkan, ketika peristiwa yang hampir saja menewaskan rekannya tersebut dirinya berada tepat di bawah korban. Peristiwa yang secepat kilat terjadi sangat membuatnya shock, bahkan pada saat sengatan listrik yang menimpa korban terjadi seketika dan mengakibatkan korban jatuh tersungkur ke permukaan tanah yang sebelumnya terlebih dulu menghantam atap sebuah warung. “Pengerjaannya sudah selesai dan waktu itu korban akan turun, tapi ga tau kenapa korban mendadak kesetrum lalu jatuh,” ungkapnya saat ditanya Radar, kemarin di lobi RS. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu