Powered By Blogger

Rabu, 10 Desember 2008

Pemilik Warung Dianiaya Pembeli


JATIBARANG—Menjadikan tanda tanya besar bagi korban dan warga sekitarnya, kedua pembeli di sebuah warung tega menghajar pemilik warung dengan sebuah botol beling sambal tomat. Akibatnya, si pemilik warung sekarat bermandikan darah segar yang mengucur dari bekas hantaman pelakunya.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, kejadiannya menimpa pemilik sebuah warung pinggir jalan pantura di Desa Pilangsari Tarsih (48) yang juga warga desa setempat. Bermula ketika gerimis yang mulai turun pada Senin (8/12) malam sekitar pukul 22.00, sebuah sepeda motor Yamaha RX King berhenti tepat di depan warung korban yang berada di seberang SPBU setempat. Disangka mau numpang meneduh oleh pemilik warung, kedua pria tersebut menjadikan dirinya sebagai pembeli.

Dengan memesan dua porsi mi rebus, pemilik warung langsung membuatkannya dan menyuguhkannya beserta minuman 2 tehbotol. Sehabis makan, keduanya masih asik menghisap batang rokok sembari menghilangkan rasa dingin yang menusuk.

Pada saat bayar, jumlah seluruhnya sebesar Rp 12.500, dengan uang yang dibayarkan pembeli menggunakan pecahan Rp 20 ribuan pemilik warung langsung memberikan kembalian.

Tanpa disadari oleh pemilik warung, pada saat memberikan kembalian tersebut tanpa disadari pemilik warung, salah seorang yang berdiri di belakang temannya langsung menghantamkan sebuah botol sambal tomat ke bagian kepala berulang-ulang. Setelah puas keduanya kabur menggunakan sepeda motor Yamaha RX King ke arah Kertasemaya.

Dengan darah yang mengalir deras membasahi sekujur tubuhnya, Tarsih berusaha untuk terus bertahan sambil berteriak meminta pertolongan. Setelah beberapa saat kemudian korban mendapat pertolongan warga sekitar dan segera dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang. Korban menderita luka robek cukup lebar di pelipis kiri, pipi kiri dan telinga kiri. “Yang satu orangnya kurus tinggi berambut gondrong dan bertato,” kata Tarsih kepada Radar, Selasa (9/12) di ruang perawatan Marwah RSIZ Jatibarang. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu