Powered By Blogger

Rabu, 10 Desember 2008

Polres Gelar Binluh FKPM Dan Narkoba


*) Terganggu Pemadaman Listrik Hampir Satu Jam, Binluh Tetap Berjalan Dengan Penerangan Lilin

WIDASARI—Dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtimbas), kemitraan masyarakat dengan kepolisian menjadi hal yang mendukung penah dalam menciptakannya. Untuk itu Polres Indramayu dan Polsek Widasari menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan (binluh) Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) dan Narkoba, kemarin (5/12) malam bertempat di kantor kuwu Desa Ujungaris Kecamatan Widasari. Dihadiri unsur muspika setempat, turut sebagai peserta binluh yakni semua lapisan masyarakat yang diantaranya BPD, LPM, karang taruna hingga ketua RT beserta masyarakatnya. Hadir sebagai pemateri Kabag Bina Mitra Polres Indramayu Kompol Suhiro, Kasat Narkoba AKP Ansari Fuad dan Kapolsek AKP Bendi Ujianto. Dalam kesempatan tersebut Suhiro memaparkan tentang perubahan sikap masyarakat yang tadinya sebagai obyek berubah menjadi subyek. Hal itu mengingat sangat pentingnya peran serta masyarakat dalam menangkal gangguan kamtibmas. “Tanpa ada peran aktif masyarakat dalam menciptakan kamtibmas, Polri tidak berarti apa-apa. Karena informasi dari masyarakat dinilai akurat, yang pada akhirnya informasi dari masyarakat sangat diharapkan,” jelas Suhiro. Masih menurutnya, tujuan dibentuknya polisi masyarakat yakni guna membangun kemitraan polisi dan masyarakat serta menyelesaikan berbagai masalah social yang terjadi di dalam masyarakat secara bersama-sama. Binluh yang baru berjalan sekitar 45 menit, terganggu pemadaman listrik yang tanpa pemberitahuan terlebih dulu hingga selama 35 menit. Namun, binluh tetap berjalan dengan penerangan seadanya menggunakan lilin-lilin kecil yang terkadang padam tertiup angin. Sementara itu, Kasat Narkoba AKP Ansari Fuad menguraikan berbagai jenis dan macam psikotropika termasuk narkoba yang sangat membahayakan serta merugikan pribadi juga orang lain. “Ancaman pidananya sangat berat, bahkan bisa sampai hukuman mati. Dan sangsi pidana atas penyalahgunaan dan peredarannya, bukan saja pemakai saja tapi sangsinya diberlakukan bagi setiap orang yang termasuk dalam jaringan peredarannya. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan terhadap lingkungan dan bagi para orang tua harus lebih memberikan perhatian terhadap anak-anaknya agar terbebas dari sentuhan narkoba,” tegasnya. Sedangkan Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto berharap FKPM harus proaktif bersama pemerintah desa yang difasilitasi Polri. “Hasil dari binluh ini senantiasa dapat terealisasi dan diaplikasikan di dalam lingkungan masyarakat, dan FKPM yang aktif akan sangat membantu pemerintah desa dan masyarakat dalam menangani masalah social yang sifatnya bukan tindak pidana kecuali tindak pidana ringan. Semoga binluh ini dapat memberikan manfaat untuk ketentraman semua masyarakat,” harapnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu