Powered By Blogger

Selasa, 16 Desember 2008

Pria Telanjang Mengambang Di Cimanuk



KERTASEMAYA—Sesosok tubuh ditemukan mengambang terbawa arus di sungai Cimanuk Desa Sukawera Blok Tumaritis Kecamatan Kertasemaya, Selasa (16/12) sekitar pukul 15.00 dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, penemuan mayat yang mengambang di derasnya arus pertama kali ditemukan oleh seorang warga setempat yang sedang melakukan rutinitasnya sebagai penarik perahu tambangan. Ketika mayat dengan posisi tertelungkup tersebut melintasi perahu yang saat itu berada di tengah sungai, sontak membuat kaget penarik perahu tersebut.

Namun, derasnya arus sungai yang kemudian membawa tubuh tak bernyawa tersebut semakin ke pinggir dan akhirnya menepi lalu menyangkut di semak-semak. Dengan jarak sekitar 300 meter dari lokasi perahu tambangan, sesosok mayat tersebut membuat penasaran yang oleh penarik perahu lalu didekatinya. Sesampainya di lokasi menepinya mayat, oleh warga dilakukan upaya agar tidak terbawa arus lagi. Dan dengan segera wargapun melaporkannya kepada kepolisian setempat. “Waktu lewat di sini posisinya masih di tengah lalu sampai disana minggir dan nyangkut, pas sudah di kasih patok saya langsung lapor ke lurah supaya segera dilaporkan ke polisi,” kata Sutana (55) saat di tanya Radar, kemarin.

Hujan yang terus mengguyur sejak pukul 13.00 membuat lokasi semakin menyulitkan petugas untuk dapat segera mengevakuasi mayat berjenis kelamin laki-laki itu, dan berkat upaya petugas bersama warga akhirnya mayat yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap dapat dievakuasi sekitar pukul 19.30 dengan penerangan seadanya.

Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH mengemukakan, mayat pria yang sudah membengkak tanpa identitas tersebut ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan selembar kainpun, dan ditemukan luka dibeberapa bagian tubuhnya. Bahkan dibagian kepalanya terdapat luka bekas hantaman benda tajam, dan tampak terlihat seperti ada beberapa paku yang menancap. Diduga tubuh pria naas tersebut dianiaya sebelum dibunuh. “Mayat ini hanyut terbawa arus dan kebetulan menepi dan ditemukan di wilayah hukum Polsek Kertasemaya, dari kondisi dan adanya bekas luka di beberapa bagian tubuhnya diduga akibat pembunuhan. Namun kami tetap berupaya untuk dapat memastikan penyebabnya, dan untuk kepentingan otopsi kami akan membawanya ke rumah sakit,” jelasnya di lokasi. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu