Powered By Blogger

Rabu, 03 Desember 2008

Tewas Mengenaskan Tertindih Mobil Box



INDRAMAYU--Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Nasib malang dialami pengendara motor Heri (20) warga Blok Baloran Desa Plumbon RT 01/01 Kecamatan Indramayu, seketika harus tewas mengenaskan dengan tubuh penuh luka dan tulang remuk di beberapa bagian tubuhnya karena tertindih sebuah mobil boks bermuatan air mineral, Senin (17/11) sekitar pukul 13.00 di jalan raya Indramayu - Jatibarang Desa Telukagung.
Sumber di lokasi kejadian menyebutkan, awal kejadiannya bermula pada saat turun hujan yang menyebabkan jalan menjadi licin, sebuah sepeda motor Honda Astrea Supra X nopol E 4009 RA yang dikendarai Heri melaju ke arah Indramayu tiba-tiba terpeleset mengakibatkan korban terjatuh dari sepeda motornya.
Tidak lebih dari 50 meter di belakang korban, melaju kencang sebuah mobil box Toyota Dyna yang dikemudikan Mamat (50) asal Bandung. Dengan dilihatnya ada pengendara motor yang terjatuh tersebut, pengemudinya berusaha untuk dapat mengendalikan laju mobil bermuatan puluhan dus air mineral tersebut.
Namun, licinnya kondisi permukaan membuat sistem pengereman tidak membuahkan hasil maksimal, akibatnya sang sopir hanya bisa mengimbangi kemudi. Tapi sangat disayangkan pada saat mobil semakin mendekat, korban belum juga terbangun dari tempat jatuhnya tersebut. Dan yang hanya bisa dilakukan sang sopir yakni berusaha menghindari korban yang masih dalam posisi terjatuh, dengan membanting setang kemudi ke kanan dan dengan keras pula mobil itu menghantam median tengah jalan. Saking kerasnya, akhirnya mobil yang berusaha menghindari korban akhirnya terbalik dan langsung menindih korban beserta sepeda motornya.
Warga sekitar lokasi yang mengetahui kejadian tersebut sempat kebingungan untuk dapat mengangkat korban dari tindihan mobil yang bermutan air mineral merek Aqua dan Mizone, dengan berbagai upaya akhirnya korban dapat diangkat dari himpitan yang langsung merenggut nyawanya seketika.
Oleh warga, korban yang tewas tidak jauh dari kediamannya itu dirujuk ke RSIZ Jatibarang menggunakan kendaraan ambulan RS tersebut. Sementara itu, hasil visum tim medis di ruang UGD menyebutkan, bahwa korban menderita cidera kepala berat, patah tulang tangan kiri dan kanan, tulang iga kanan dan kiri remuk, cidera di bagian perut juga patah tulang kaki kanan dan kiri. "Akibat hantaman benda keras yang menimpa tubuh korban, membuat nyawa korban sudah tidak dapat tertolong dan sudah dalam keadaan meninggal di lokasi," jelas tim medis RSIZ Jatibarang saat dikonfirmasi Radar, kemarin tentang luka yang diderita korban. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu