Powered By Blogger

Senin, 15 Desember 2008

Truk Kecap Terguling, Pantura Macet


JATIBARANG—Jalur utama pantura Indramayu kembali menimbulkan peristiwa kecelakaan lalu lintas, Senin (15/12) sekitar pukul 21.00 di Desa Sukalila yang menimbulkan kemacetan panjang di jalur Jakarta ke Cirebon.

Kejadian yang merupakan kecelakaan tunggal tersebut dialami truk Mitsubishi nopol B 9034 YS yang dikemudikan Mirad (38) warga Kelurahan Kesugengan RT 12/04 Kecamatan Depok Cirebon mendadak terguling di tengah jalan. Truk pengangkut kecap tersebut setelah kejadian dalam posisi menghalangi jalur hingga mengakibatkan terganggunya arus dan macet hingga evakuasi selesai.

Warga di sekitar lokasi dengan sigap melakukan pertolongan dan membuka sebagian jalur yang tertutup tumpahan muatan, tapi dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan mengakibatkan kendaraan dari Jakarta sedikit demi sedikit mulai menumpuk. Bahkan beberapa pengemudi yang tidak sabar, memberanikan diri untuk masuk ke jalur arah Jakarta hingga kerap menimbulkan tabrakan adu banteng dengan kendaraan lainnya yang melaju dari arah Cirebon.

Peristiwa yang terjadi dibawah guyuran hujan tersebut diduga akibat pengemudi yang kurang hati-hati dalam mengendalikan kendaraan yang dibawanya, sehingga dengan kondisi jalan licin dapat mengakibatkan musibah. Apalagi dataran aspal yang hingga kini masih belum menggunakan garis putih, saat malam tiba kerap membingungkan pengguna jalan yang melintasinya. “Saya sedang menggunakan lajur kiri, di depan ada tikungan saya tidak tahu dan akhirnya setir tekor lalu menghantam trotoar. Mobil yang langsung oleng ke kiri sangat sulit dikendalikan, jalannya sangat licin,” kata Mirad saat ditanya Radar di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Beruntungnya, dalam kecelakaan tersebut tidak manimbulkan korban jiwa, namun sopirnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka robek di bagian kepala dan tangan kanannya. Truk barang yang sedang melakukan perjalanan pulang ke Cirebon tersebut selain sopir masih ada dua penumpang yang juga ikut terluka, yakni Bandi (44) dan Sumadi (32) keduanya warga Kasugengan Kidul Kecamatan Depok Cirebon.

Sementara itu, warga sekitar yang saat kejadian hanya mendengar suara gemuruh seperti pecahan barang berjenis beling, kontan berhamburan keluar rumah untuk melihat yang sebenarnya terjadi. “Waktu kejadian saya lagi nonton TV, tiba-tiba ada suara gemuruh seperti pecahan kaca. Setelah saya lihat keluar rumah, ternyata mobil truk sudah dalam posisi seperti itu,” tutur Pepan (27) warga sekitar lokasi kejadian. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu