Powered By Blogger

Rabu, 10 Desember 2008

Warga Panik Semburan Gas Liar


KERTASEMAYA—Warga Blok Tengah Desa Larangan Jambe Kecamatan Kertasemaya, Kamis (27) dibuat panik dengan munculnya letupan dan kepulan asap yang menyerupai semburan gas liar. Berdasarkan penelusuran Radar, lokasi yang menghebohkan dan mengejutkan bagi warga sekitar berada di sebuah pekarangan rumah warga setempat Rukaya (70) di Blok Tengah RT 5/2 Desa Larangan Jambe. Kabar menghebohkan tersebut bermula ketika beberapa anak-anak bermain di sekitar lokasi, sekitar pukul 16.00 kemarin sebuah kubangan kecil berukuran sekira 50 centimeter persegi yang berisi air hujan tampak seperti air mendidih. Namun, beberapa saat kemudian muncul asap yang semakin lama semakin banyak mengepul dan di sebelahnya yang berjarak 2 meter dari lokasi munculnya asap, permukaan tanahnya dalam kondisi panas. Kecurigaan warga dengan rasa takut dan was-was terjadi kemunculan semburan gas liar di desanya kian menjadi, dan atas inisiatif seorang warga kejadian tersebut dilaporkannya ke pemerintah desa setempat. Bersama polisi, warga dengan rasa penasarannya menggali lokasi kubangan air yang terus mendidih dan berasap. Setelah beberapa saat muncul kecurigaan, bahwa yang sebelumnya diduga semburan gas liar tersebut tepat berjarak dua meter yakni tanah yang dalam kondisi panas langsung digali. Ternyata, dari hasil galian tersebut membuahkan hasil dengan putusnya sebuah kabel yang tertanam di dalam tanah, dan setelah putusnya kabel tersebut kubangan air tidak lagi mendidih dan berhenti mengeluarkan kepulan asap. “Mulainya ba’da duhur kemarin, airnya seperti mendidih dan mengeluarkan asap. Yang pertama tahu anak-anak kecil yang lagi pada bermain, saya langsung takut dan pergi meninggalkan rumah. Sampai-sampai karena takut terjadi apa-apa saya tidur di rumah anak saya,” tutur janda tua penghuni rumah sederhana Rukaya (70) yang tinggal berdua dengan cucunya saat ditanya Radar, Jum’at (28/11) di lokasi. Sementara itu, Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH saat dikonfirmasi Radar membenarkan tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi, yakni tidak ada kemunculan semburan gas liar. “Awalnya warga menduga kejadian tersebut adalah munculnya semburan gas liar, tapi setelah dilakukan olah TKP ternyata ditimbulkan oleh kabel yang digunakan warga sebagai kabel masa (arde/ground penguat tegangan listrik) yang ditanam di dalam tanah,” jelas Mashudi kepada Radar, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu