Powered By Blogger

Jumat, 09 Januari 2009

Mantan Distributor Bedak Tewas Gandir



*) Diduga Cemburu Dengan Anggota Polisi

JATIBARANG—Mulyadi Raharjo alias Aris (30) warga Gang Kulit RT 4/3 Desa Bulak Kecamatan Jatibarang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri (gandir). Pria kelahiran Klaten tersebut diketahui tergantung pada seutas tali tambang Jum’at (9/1) sekitar pukul 06.00 oleh anaknya sendiri.

Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, korban yang sudah meregang nyawa merupakan mantan distributor bedak kosmetik. Kematiannya yang kontan menggegerkan desa di pagi buta bermula ketika anaknya bernama Ayu (7) ingin membangunkan bapaknya, dengan memanggil dan mengintai dari kaca jendela dilihatnya sesosok tubuh sudah tergantung tak bernyawa. Jeritan dan teriakan minta tolong membuat warga sekitar segera menghampiri asal sumber suara, ternyata betul memang Mulyadi sudah tewas dan oleh warga dilaporkan ke Mapolsektif Jatibarang.

Petugas yang dengan sigap mendatangi lokasi kejadian, langsung mengamankan dengan memasang garis polisi. Sebelum tubuh korban terlihat jelas, di pintu rumah korban tampak selembar kertas putih yang menempel dengan bertuliskan tangan yang berisi siapapun tidak diijinkan masuk kecuali polisi.

Korban tergantung pada seutas tali tambang warna kuning yang dipasangnya dengan menjebol lubang dudukan lampu pada plafon ruang tamu. Sebujur mayat tersebut masih mengenakan kain sarung dan berbaju koko warna putih.

Ketika ada kesempatan Radar untuk melihat ke dalam rumah korban, di temukan beberapa tulisan tangan diantaranya “Ma’afkan aku bila aku punya salah kepada keluarga Bapak Ridwan, dan minta ma’af kepada masyarakat Bulak dan sekitarnya. Mudah-mudahan terampuni dosa-dosaku kepada kalian semua. Didi Hardiyanto polisi Polsek Koba Bangka Belitung Bangsat. 081273039888 – 081927754381.”

Di kamar tidurnya, tembok dan kaca turut menjadi media mohon diri dengan tulisan tangan yang juga menggunakan spidol warna hitam yang mengecam nama yang sama. Dan yang tertulis di kaca rias bertuliskan, “Istriku ma’afkan aku. Biarlah aku yang mengalah demi kebahagiaan dan kesenanganmu akan aku akhiri semua penderitaanku, Suamimu Mulyadi R.”

Sementara itu, keluarga korban tidak bersedia untuk dikonfirmasi wartawan dengan alasan masih dalam keadaan shok. Sedangkan istri korban, Karyati (25) memilih menyendiri dengan mengunci pintu kamar di rumah sebelah.

Beberapa sumber di lokasi mengatakan bahwa korban sebelum mengakhiri hidupnya tinggal sendiri dan istri serta anaknya tidur di rumah sebelahnya.

Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi SH melalui Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH saat dikonfirmasi Radar membenarkan peristiwa gandir yang menimpa seorang warga di wilayah hukumnya. “Kasusnya masih didalami dan dikembangkan lagi dari keterangan saksi-saksi, dan hasil olah TKP ditemukan beberapa surat yang ditulis tangan. Dan kata istrinya tulisan tersebut tulisan tangan suaminya,” beber Sumari.

Selain itu, barang-barang yang berhasil diamankan petugas antara lain tambang plastic, beberapa surat dan baygon. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu