Powered By Blogger

Sabtu, 14 Februari 2009

PNS Ditemukan Tewas Mengambang



*) Pelajar tenggelam ditemukan tewas

JATIBARANG—Warga Desa Jatisawit Kecamatan Jatibarang digegerkan dengan ditemukannya tubuh manusia di perairan sungai Cimanuk, Senin (9/2) sekitar pukul 14.00.

Mayat mengambang ditemukan warga setempat dalam kondisi kulit mengelupas dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Saat ditemukan, mayat masih terbungkus celana panjang warna hitam dan mengenakan baju kotak-kotak coklat.

Peristiwa penemuan mayat yang segera dilaporkan ke polisi, memudahkan petugas dan warga untuk mengenali identitas korban dengan ditemukannya salah satu tanda pengenal di celana korban. Diketahui, korban bernama Sudiyono (45) warga Desa Sukaperna RT 4/2 Kecamatan Tukdana. Dan diperoleh informasi bahwa korban tersebut merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja pada Dinas PU Pengairan.

Dari penuturan kerabatnya, korban menghilang sejak Sabtu (7/2) sore dan oleh pihak keluarga dilakukan pencarian hingga ke seluruh pelosok desa. “Hilangnya sudah dua malam dua hari,” kata Sapari saat ditanya Radar, kemarin di lokasi.

Sedangkan peristiwa memilukan tersebut, penyebabnya masih belum dapat dipastikan secara jelas. Dan setelah dievakuasi dan divisum tim medis RSIZ Jatibarang, ditubuh korban tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan dan penganiayaan.

Sementara itu, dihari yang sama pada pukul 11.00 upaya pencarian korban yang menimpa salah seorang pelajar SMP di perairan Desa Bojong Slawi Kecamatan Lohbener, membuahkan hasil walaupun tidak menggembirakan. Rudiwan (15) yang terdaftar sebagai siswa SMPN 1 Lelea ditemukan mengambang dalam keadaan tewas, dan lokasi ditemukannya korban tidak jauh dari lokasi saat terjatuhnya korban pada Sabtu (7/2) lalu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu