Powered By Blogger

Rabu, 08 April 2009

7 Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun


WIDASARI—Volume kendaraan di jalur Pantura ruas Lohbener – Widasari yang hanya satu jalur dengan dua arus dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan kepadatan kendaraan signifikan.

Padatnya jumlah kendaraan di ruas satu jalur dua arah antara Lohbener – Widasari, dalam kurun waktu belum terhitung 24 jam telah terjadi dua kali kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan roda empat, Sabtu (28/3).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, kecelakaan pertama terjadi pada pukul 00.20 di jalan raya Desa Leuwigede Kecamatan Widasari. Peristiwanya berawal ketika terjadi antrian panjang dari arah Jakarta menuju Cirebon, di barisan paling belakang sebuah Dum Truck nopol E 9179 V tanpa diketahui penyebabnya secara jelas seketika menabrak minibus Nissan Terrano nopol B 8554 LR yang sedang mengantri jalur. Terrano yang dengan keras diseruduk terdorong hingga menabrak Toyota Avanza nopol B 7701 JK, dan Terrano yang mendadak dikejutkan dengan hantaman keras dari arah belakang juga mengalami hal yang sama dan menabrak truk box nopol B 9822 QK hingga keluar jalur.

Sementara itu, peristiwa tabrakan beruntun yang kedua terjadi di jalur Pantura Desa Ujungjaya Widasari dengan melibatkan tiga mobil yang mengalami kerusukan parah. Bermula ketika truk Mitsubishi yang dikemudikan Maskuri (45) warga Kudus sedang menyalip Toyota LGX nopol L 1054 NJ yang dikendarai Ansyari warga Surabaya, tiba-tiba truk yang digunakan untuk angkutan ayam tersebut mengalami copot ban bagian belakang sebelah kanan. Saat oleng, dari arah berlawanan sedang melaju KIA Visto nopol AA 8479 LK yang dikemudikan Luk Luk Nurafifah warga Alun-Alun Selatan Magelang, truk yang sulit dikendalikan tersebut sisi kanannya menghantam sisi KIA hingga truk terbalik di tengah jalan.

Begitupun dengan KIA yang disambar berputar beberapa kali di tengah jalur dan dihantam oleh Toyota LGX yang sebelumnya disalip truk ayam. KIA yang hampir saja terjun ke sungai yang berada di tepi jalan, terselamatkan oleh sebuah batang pohon mangga.

Dari dua peristiwa tersebut beruntungnya tidak jatuh korban jiwa, hanya saja tujuh kendaran mengalami kerusakan parah. Hal tersebut karena adanya penutupan jalur lingkar Widasari – Jakarta menuju Jakarta sedang ditutup sehubungan adanya proyek pembangunan jalan. Sehingga kendaraan dari dua arah bertumpuk di jalur sempit dan menimbulkan antrian panjang dan peningkatan volume kendaraan.

Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto saat dikonfirmasi Radar membenarkan telah terjadi dua kali tabrakan beruntun, dan kasusnya dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Indramayu. “Jalur lingkar sebagai jalan baru yang biasanya digunakan untuk kendaraan dengan tujuan Jakarta, sejak ditutup dalam rangka perbaikan oleh pihak proyek tidak menutup kemungkinan menumpuknya jumlah kendaraan di jalur dua arah dan sering menyebabkan antrian yang menuntut pengemudinya untuk lebih waspada dan hati-hati,” paparnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu