Powered By Blogger

Rabu, 08 April 2009

Bocah Terluka Parah Tanpa Identitas Dijemput Keluarga

*) Pergi dari rumah setelah menghadiri pengajian

JATIBARANG—Terkuak sudah identitas bocah malang tanpa identitas dengan luka serius di bagian kepala dan bahu sebelah kiri, setelah pihak keluarga mendapatkan informasi ciri-ciri bocah dari pihak KAI. Pihak keluarga yang tiba di RSIZ Jatibarang pada Selasa (7/4) dini hari sekitar pukul 00.50 datang bersama pihak pemerintah desanya guna menjemput korban untuk dibawa pulang.

Dituturkan kakak korban, Eko (28), bocah yang diakuinya sebagai adik kandungnya tersebut memiliki nama Sohidi (15) dengan alamat Dusun Notog Kelurahan Kalirajo Kecamatan Patikraja Banyumas. Bocah yang dikenal pendiam dan mengalami shock setelah ibunya, Misem, meninggal dunia dua tahun lalu.

Sebelum meninggalkan rumah pada Rabu (25/3), malamnya menghadiri pengajian bersama bapaknya, Karyadiman (68) di balai desa setempat hingga dini hari dan pulang ke rumah. Namun, esoknya ketika menjelang sore, sepeda miliknya yang biasa digunakan untuk main sudah ada di rumah. Kecurigaanpun timbul di benak keluarga dan sejak itu dilakukan upaya pencarian.

Pada Senin (6/4) sore, pihak keluarga menerima informasi ada seorang anak dengan dilengkapi ciri-ciri ditemukan di Stasiun Jatibarang Indramayu, dan sudah dalam perawatan tim medis yang penyebab lukanya masih belum diketahui dengan jelas. Bocah yang dikenal pendiam dan tidak banyak bicara tersebut, ternyata menderita depresi setelah kehilangan ibunya. Dan sejak ibunya meninggal, Sohidi telah tiga kali pergi dari rumah yang diduga karena merasa lingkungan sekitarnya terkadang tidak bersahabat. Yang pertama kali pergi ditemukan keluarga di daerah Batu Raden, dan yang keduanya ditemukan di sekitar terminal Purwokerto. “Ini yang ketiga kalinya, mas. Adik saya memang susah diajak bicara, kondisi seperti ini sejak ibu meninggal,” kata Eko saat ditemui Radar, kemarin di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Sementara itu, pihak keluarga yang masih penasaran dengan luka yang dialami korban, masih berupaya mencari tahu kebenarannya. Dan hingga berita ini ditulis, korban sudah dibawa pulang keluarga. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu