Powered By Blogger

Minggu, 26 April 2009

Kantor Kas BPR MH Disatroni Maling



*) Isi brankas raib digondol maling

KERTASEMAYA—Kantor Kas BPR Mitra Harmoni Kertasemaya yang terletak di sisi jalur pantura Desa Tulungagung, dikabarkan disatroni maling dan sejumlah isi brankas raib, Selasa (21/4).

Berdasarkan keterangan di lokasi, kejadian tersebut tidak diketahui secara pasti oleh pihak bank, hanya saja kondisi kantor yang mencurigakan diketahui sejumlah karyawan saat akan masuk kerja sekitar pukul 08.00 WIB.

Data di lokasi menyebutkan, kondisi pintu bank tampak rusak dengan kondisi seperti bekas dicongkel dan ruangan hampir tidak tampak semrawut. Hanya saja, kondisi yang sangat mencengangkan yakni diketahuinya brankas dalam keadaan terbuka dan sudah tidak berisi lagi, dan terdapat bekas congkelan yang diduga dirusak oleh pelakunya.

Mengenai kejadian tersebut, dari sejumlah karyawan yang ada di kantor sambil mempersiapkan kantor untuk kembali beroperasi tidak ada yang berani memberikan komentar. Jenis barang yang hilang dan jumlah kerugian yang diderita akibat kejadian tersebut masih belum dapat dipastikaan, dan belum ada pihak yang dapat menjelaskan secara pasti.

Peristiwa yang masih dalam tanda tanya besar tersebut, kasusnya di tangani Polres Indramayu. “Peristiwa kehilangan yang dialami BPR Mitra Harmoni Kertasemaya masih dalam proses penyelidikan kepolisian, dan untuk jenis maupun jumlah barang yang hilang kami belum menerima laporan dari pihak bank,” terang Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi kepada wartawan, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu