Powered By Blogger

Selasa, 21 April 2009

Kritis Kesetrum Saat Pasang Tenda TPS


JATIBARANG—Niat tulus secara sukarela ikut berperan dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu, Daryono (25) warga Blok Jatigentong Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat dengan mengalami luka bakar serius menjadi penghuni baru salah satu ruang perawatan di RSIZ Jatibarang, Rabu (8/4).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar, korban yang notabene berprofesi sebagai petani konon membantu petugas TPS 19 di desanya mendirikan tenda untuk pelaksanaan pemungutan suara besok (9/4). Saat itu dibawah turunnya hujan, korban yang sempat diingatkan rekannya untuk menunda memasang rangka besi tenda hingga hujan reda memaksakan diri terus bekerja.

Namun, pemikiran korban yang berbeda dengan rekannya, tetap pada pendiriannya yang bertujuan agar tenda segera berdiri dan dapat siap digunakan. Ironisnya, ketika sedang mengangkat sebatang rangka tenda yang terbuat dari besi tersebut, tanpa disadarinya ujung batang besi bagian atasnya teraliri arus listrik dari kabel sentral PLN yang melintang di atasnya.

Tingginya tegangan listrik tak ayal membuat korban tak berdaya dan berupaya melepaskan batang besi yang dipegang kedua tangan dan terjepit selangkangan korban serta menempel di bagian perut. Kontan saja peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 tersebut membuat panik rekan-rekannya, dan korban pun segera dilarikan ke RS dalam kondisi mengkhawatirkan.

Akibat sengatan arus listrik bertegangan tinggi tersebut, korban mengalami luka bakar di kedua tangan, paha kiri dan kanan juga bagian perut. Dalam kondisi kritis, korban tak henti-hentinya berteriak dan bersikap layaknya orang kesurupan. “Padahal sudah diingatkan untuk menunggu hujan reda, tapi Daryono terus saja memasang tenda agar cepat selesai,” kata salah satu anggota KPPS yang bertugas di TPS 19 Desa Segeran Kidul, Said kepada Radar, kemarin di lobi RS. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu