Powered By Blogger

Rabu, 08 April 2009

Motor vs Kopayu 2 Tewas Tanpa Identitas


JATIBARANG—Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan Letnan Joni Jatibarang yang melibatkan angkutan umum jenis kopayu dengan sepeda motor, dua korban tewas mengenaskan tanpa identitas, Selasa (24/3).

Berdasarkan keterangan di lokasi, peristiwa tragis yang terjadi sekitar pukul 07.30 tersebut bermula ketika motor Honda Vario nopol E 4084 VW warna pink yang melaju kencang dari arah Jatibarang menuju Pilangsari. Diduga, sepeda motor yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi tersebut seketika dikejutkan oleh sebuah angkutan umum jenis angkot yang hendak menurunkan penumpang di depan SMP/SMK PUI Jatibarang. Karena motor yang sulit dikendalikan, oleh pengemudinya berusaha menghindari angkot dengan membanting stir ke arah kanan, tapi mendadak dari arah berlawanan muncul angkum jenis Kopayu nopol E 7794 K yang dikemudikan Daspan (57) warga Desa Lobener RT 17/4 Kecamatan Jatibarang.

Sempitnya ruang gerak dan kencangnya sepeda motor ternyata tidak dapat menyelamatkan kedua pengendara yang motornya dengan keras menghantam bagian muka Kopayu. Akibat hantaman keras itu, keduanya terpental bermandikan darah segar yang terus mengucur dari beberapa bagian tubuhnya.

Oleh petugas dan warga, keduanya segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang yang berjarak sekitar 100 meter. Menurut sumber di TKP, pengendara sepeda motor yang tidak beridentitas tersebut seketika tewas di lokasi kejadian, yang dibonceng dalam keadaan sekarat yang juga tidak beridentitas juga tewas setelah beberapa saat mendapat pertolongan medis. Hanya saja, dari saku pengendara ditemukan uang sejumlah Rp10 ribu dan dari saku pembonceng Rp135 ribu dan satu buah karung bekas beras yang terdapat ceceran minyak goreng.

Kapolsek Jatibarang AKP Sumari SH saat dikonfirmasi Radar membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua korban tidak beridentitas. “Kedua korban tidak ada satupun identitas yang memberikan kejelasan, tapi kami akan terus berupaya untuk mencari tahu domisilinya,” jelanya.

Upaya kepolisian pun dilakukan dengan menyebar plat nomor kendaran dan ciri-ciri sepeda motor maupun korbannya.

Sekitar pukul 14.00, informasi yang sudah menyebar tersebut diketahui salah satu keluarga korban yang langsung memberikan kejelasan identitas korban. Pengemudi sepeda motor diketahui bernama Sukinda (31) warga Desa Tugu Kidul Kecamatan Sliyeg dan yang dibonceng Yadi (16) asal Desa Gedangan Kecamatan Nglipar Yogyakarta. Yadi yang diketahui berprofesi sebagai pedagang kedai Lamongan, pagi itu mengajak Sukinda untuk menemaninya belanja bebek di Desa Wanasari Kecamatan Widasari. “Yadi satu lapak dengan saya, tadinya pamitan mau belanja bebek untuk keperluan dagang,” tutur Andri (21) asal Lamongan Jawa Timur saat ditemui Radar di lobi RS, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu