Powered By Blogger

Sabtu, 25 April 2009

Pria Muda Regang Nyawa Di Atas Bus

JATIBARANG—Awak dan penumpang bus PO Bhinneka nopol E 7645 KA jurusan Slipi – Cirebon dikejutkan dengan diketahuinya salah satu penumpang sudah dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 02.00, Senin (20/4).

Dari informasi yang diperoleh, korban yang memiliki identitas bernama Warsana (34) tercatat sebagai warga Jalan Indraloka 1 RT08/010 Kelurahan Wijaya Kusuma Kecamatan Grogol Jakarta Barat, diketahui sudah tidak bernyawa oleh kondektur bus, Karman (40) asal Maja Kabupaten Majalengka saat hendak meminta ongkos di kawasan Pantura Pamanukan Subang.

Oleh penumpang di sisi korban, Sujadi (53) warga Kelurahan Bendungan Hilir Tanah Abang Jakarta Pusat berusaha membangunkan korban untuk segera membayar ongkos yang diminta kondektur. Tapi upaya sebanyak tiga kali tidak membuahkan hasil alias korban terlihat tertidur pulas.

Karena penasaran, awak dan penumpang bus berusaha memeriksa denyut nadi korban yang kondisinya semakin mencurigakan, karena menurut Sujadi korban pada saat menaiki bus langsung duduk dan tertidur pulas.

Kontan saja setelah diketahui tidak ada denyut nadi, awak bus berusaha mencari rumah sakit di sepanjang jalur yang dilalui. Dan sekitar pukul 03.30, bus yang dikemudikan Ade Suherman (50) warga Desa Pancawati Klari Kabupaten Karawang tersebut melakukan pemberhentian di simpang tiga Pilangsari depan Pos PJR Jatibarang.

Dari atas bus, korban yang sudah tanpa nyawa tersebut dievakuasi oleh petugas Polsektif Jatibarang untuk segera dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang dengan harapan dapat tertolong.

Setelah mendapat pemeriksaan tim medis di ruang UGD, di tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda mencurigakan seperti luka atau memar dan tanda lainnya. Diduga, dari hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal akibat kambuhnya penyakit jantung yang dideritanya.

Hingga berita ini ditulis, korban sudah dibawa pulang keluarga dari RS ke asal kediamannya di Desa Cidempet Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu