Powered By Blogger

Sabtu, 23 Mei 2009

1 Tewas 2 Kritis Usai Pesta Minuman Racikan


*) Korban tewas adalah pelajar SMK swasta kelas XII

JATIBARANG—Sulitnya membeli minuman keras untuk dikonsumsi, tampaknya tidak menjadi penghalang bagi penyuka minuman setan dalam mencari kepuasan dengan cara bermabuk-mabukan. Walaupun efeknya dapat berakibat fatal, nyatanya sebanyak tiga pemuda asal Desa Bangkaloa Ilir Kecamatan Widasari nekat mengkonsumsi minuman hasil racikan sendiri yang mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya masih dalam kondisi kritis.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, ketiga pemuda belia diantaranya Buseri Alfatah (19), Wawan (23) dan Wendi (20) dikabarkan meminum minuman berjenis alkohol murni yang dicampur minuman suplemen pada Kamis (21/5) malam. Setelah berpesta minuman racikan tersebut ketiganya hanya mengalami mabuk biasa seperti layaknya habis meminum minuman keras jenis lainnya.

Namun pada Jum’at (22/5) pagi, korban pertama yang mengalami efek buruk dari minuman tersebut yakni Fatah, yang oleh keluarganya terlihat berbeda dari biasanya dan sempat mengalami gangguan penglihatan. Diberikan pertolongan pertama dengan memberikannya air dua buah kelapa dugan dan susu dengan harapan dapat memperbaiki kondisinya, tapi usahanya malah semakin memperburuk kondisi tubuh korbannya.

Dengan kondisi tubuh yang terus menurun, Sabtu (23/5) siang akhirnya pihak keluarga memutuskannya untuk melarikan korban ke RSIZ Jatibarang agar segera ditangani tim medis. Korban yang masuk ruang UGD sekitar pukul 14.45 terus berjuang melawan maut, dan sekira pukul 16.00 tim medis mulai kewalahan dengan terus menurunnya kondisi korban yang dengan segera melakukan resusitasi jantung dan paru (RJP).

Ironisnya, pada saat jam menunjukkan pukul 17.00 tim medis menyatakan korban yang tercatat berstatus siswa kelas XII sebuah SMK swasta di Jatibarang yang baru saja melewati ujian akhir nasional beberapa waktu lalu itu, sudah tidak dapat diselamatkan lagi alias meninggal dunia. “Kami berupaya maksimal hingga melakukan RJP sekitar satu jam, tapi Allah SWT berkehendak lain. Dan pada saat masuk ruang UGD kondisinya sudah dalam keadaan kejang dan mengeluarkan muntahan berbusa,” jelas dr Tanti Darmawanti saat dikonfirmasi Radar, kemarin.

Diduga ketakutan karena tersiar kabar Fatah meregang nyawa akibat efek buruk minuman yang dikonsumsi secara bersama-sama itu, kontan saja dua temannya yang dalam kondisi kritis di rumahnya masing-masing langsung dilarikan ke RSIZ Jatibarang. Korban kedua yang tiba di RS saat jenazah Fatah hendak dibawa pulang keluarga sekitar pukul 17.30, yakni Wawan yang datang dalam kondisi kritis dengan pandangan mata sudah mulai kabur dan terus memuntahkan isi perutnya.

Selang 30 menit kemudian, korban ketiga pun tiba juga di RS yang diketahui bernama Wendi yang diantar keluarga dan teman-temannya dengan kondisi kritis pula. Korban ketiga ini mengalami kesulitan untuk bernafas, nyeri di bagian dada, mual-mual dan sesekali muntah.

Hingga berita ini ditulis, kedua korban kritis masih dalam pertolongan intensif tim medis RS setempat di ruang UGD. (tar)

sumber : Radar Indramayu - Cirebon

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu