Powered By Blogger

Sabtu, 16 Mei 2009

Ganggu Tibum Aparat Kikis Preman


WIDASARI—Laporan warga yang merasa resah dengan keberadaan preman jalanan, terus diterima pihak kepolisian untuk dilakukan upaya penindakan dan dapat menciptakan situasi aman dan tertib.

Tidak terkecuali di wilayah hukum Polsek Widasari, sejumlah preman jalanan yang kerap mengganggu ketertiban umum dengan cara meminta-minta secara paksa digulung dan menjalani pemeriksaan. Tidak hanya calo angkutan umum, beberapa pengamen jalanan berpenampilan punker pun turut digiring.

Selain sebagai pelayanan publik dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, kepolisian juga berupaya meminimalisir bahkan menekan tingkat kriminalitas. “Dengan adanya laporan warga yang memberitahukan adanya tindakan yang mengganggu kamtibmas, maka polisi akan segera melayani guna menciptakan kondusifitas dan mencegah kemungkinan terjadinya akibat yang lebih buruk lagi,” jelas Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi melalui Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto kepada Radar, Jum’at (1/5).

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam upaya cipta kondisi yang dilakukan dengan meningkatkan layanan kepolisian terhadap masyarakat dalam bentuk quick respon secara cepat dan tanggap terhadap permasalahan masyarakat. Rangkaian selanjutnya yakni zero complain yang melaksanakan upaya meminimalisir keluhan masyarakat terhadap kinerja Polri.

“Dan dengan tersebarnya nomor-nomor telepon petugas, masyarakat bisa langsung menghubungi petugas polisi terdekat apabila ada kejahatan berkeliaran di jalanan dan lingkungan masyarakat. Tinggal SMS atau telepon, petugas akan segera melakukan langkah-langkah dan memaksimalkan untuk melibas pelaku tindak kriminal,” tegasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu