Powered By Blogger

Minggu, 31 Mei 2009

Lagi, Pelajar Sekarat Tenggak Miras Beracun


*) Satu lainnya telan dekstro hingga sekarat

JATIBARANG—Andres (18) asal Gang H Amin RT 01/01 Desa Kerticala Kecamatan Tukdana, kritis setelah diduga mengkonsumsi minuman beralkohol yang dicampur bahan lainnya, Minggu (31/5) dini hari.

Dari keterangan yang dihimpun Radar, korban yang masih duduk sebagai pelajar sebuah SMU di Jatibarang ini ditemukan keluarganya di sebuah pos ronda yang terletak tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB. Ketika itu, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri dan sudah tampak pucat dengan kesulitan bernafas.

Diperoleh informasi oleh keluarganya, korban yang bermalam mingguan bersama teman-temannya dengan bermain musik di sebuah pos ronda itu dibarengi dengan berpesta minuman keras jenis anggur kolesom cap orang tua yang diperkirakan dicampur dengan zat berbahaya lainnya.

Dalam kondisi yang sangat kritis itu, oleh keluarga segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang guna pertolongan intensif agar dapat diselamatkan dari maut yang mengancam jiwa bocah yang konon anak tunggal ini. “Waktu ditemukan mulutnya bau anggur, malam mingguannya dengan banyak teman tapi katanya tidak ada yang mengetahui,” tutur kerabat korban yang mengaku bibinya.

Diungkapkan tim medis RSIZ Jatibarang, korban intoxicasi alcohol saat tiba di RS sudah dalam kondisi yang sangat sulit untuk tertolong. “Pasien sempat apneau (henti nafas) dan kami segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) untuk memompa kerja jantung dan paru,“ jelas dr Tanti Darmawanti saat dikonfirmasi Radar, kemarin.

Sekitar pukul 07.30 menyusul Wanta (18) asal Desa Sukaperna RT 13/05 Kecamatan Tukdana mengisi ruang UGD setelah sekira dua jam korban Andres dirujuk ke RS Mitra Plumbon Cirebon.

Korban kali ini, dikabarkan over dosis setelah mengkonsumsi obat jenis dekstro yang ditelan dengan zat berbahaya lainnya. “Minumnya pasti banyak, dan orang tuanya sudah masa bodoh,” kata pria yang mengaku paman korban. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu