Powered By Blogger

Senin, 25 Mei 2009

Pasutri Tewas Dihantam Truk





*) Anaknya dalam kondisi kritis dengan luka serius

KERTASEMAYA—Naas bagi pasutri asal Desa Tenajar Kidul RT 16/04 Kecamatan Kertasemaya, Jajang Sutrisna (45) dan Sanati (39) seketika meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan di jalur pantura Kertasemaya, Senin (25/5) sekitar pukul 15.15 WIB.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar di lokasi kejadian, peristiwa tersebut bermula ketika Jajang bersama istri dan anaknya Gilang Ramadan (4) dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio nopol E 6332 SD melaju dari arah kediamannya menuju jalur pantura setempat. Saat memasuki jalur dengan posisi kendaraan menuju arah Cirebon, mendadak dihantam dengan keras oleh sebuah mobil yang melaju kencang dari arah belakang.

Kontan saja, pasutri beserta seorang anak yang masih balita tersebut terlempar dan diperkirakan dilindas roda mobil yang semula menabraknya. Entah karena korban yang sebelumnya tidak melihat situasi di belakangnya atau disebabkan sopir mobil yang ugal-ugalan, tapi dugaan sementara korban saat mengendarai sepeda motornya hendak mengambil lajur kanan yang tujuannya memutar arah dengan jarak kendaraan yang ada dibelakangnya sangat dekat dan tidak memungkinkan sang sopir menginjak pedal remnya.

Namun, di lokasi tampak sebuah mobil box colt diesel Mitsubishi warna kuning nopol B 9418 EI yang terjerembab di sebuah selokan dan menghantam pagar water pump milik Pertamina yang posisinya di sisi jalur arah menuju Jakarta.

Menurut pengakuan pengemudinya, Tohir (40) warga Desa Sindang Laut Kabupaten Cirebon, ketiga korban bersama sepeda motornya yang terkapar di tengah jalan tidak ditabrak maupun dilindas oleh mobil yang dikendarainya. Hanya saja, mobilnya yang ketika itu berada di belakang sebuah truk bermuatan berat, berusaha menghindari tubuh-tubuh korban hingga melewati median jalan dan terhenti setelah menabrak pagar dan tiang besi besar bangunan waterpump tersebut dan lolos dari tabrakan dengan mobil yang melaju dari arah Cirebon. “Yang nabrak bukan saya, bisanya mobil saya sampai banting setir ke kanan karena menghindari para korban yang ditabrak mobil di depan saya,” akunya saat ditanya Radar, kemarin di Mapolsek Kertasemaya.

Sementara itu, ketiga korban kecelakaan maut yang langsung mendapat pertolongan warga segera dilarikan ke Puskesmas Kertasemaya. Sayangnya, Sanati sudah dalam kondisi tewas di lokasi dan menyusul kemudian Jajang beberapa saat setelah berada di puskesmas setempat.

Kondisi sekarat Gilang yang masih terdapat tanda-tanda kehidupan, dari puskesmas dengan segera dirujuk ke RSIZ Jatibarang. Kondisi Gilang saat itu mengalami tidak sadarkan diri dengan luka robek di bagian belakang kepala, pendarahan di telinga dan parahnya lagi bentuk kepalanya sudah tidak simetris.

Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi melalui Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH saat dikonfirmasi Radar, membenarkan telah terjadi peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa pasangan suami istri dan satu anak balita yang kondisinya sangat kritis. “Dua korban tewas diketahui pasangan suami istri dan satu korban lainnya merupakan anak korban yang sekarang dalam pertolongan medis di RSIZ Jatibarang,” jelasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu