Powered By Blogger

Senin, 18 Mei 2009

Penjual Cireng di Lokasi Judi Terluka Parah


INDRAMAYU—Gara-gara jualan cireng (gorengan) dan lontong, Raskim (60) warga Blok Karangasem Desa Sukadana Kecamatan Tukdana menderita luka serius di bagian kepala hingga mendapat penanganan tim medis dengan beberapa jahitan pada lukanya.

Diceritakannya, Kamis (7/5) malam dibawanya dagangan tersebut untuk dijual di lokasi perjudian yang bertempat disuatu pekarangan warga tidak jauh dari rumahnya. Di lokasi, belasan penjudi tengah asik menebak dan memutar uang taruhan dengan harapan gambar yang dipasanginya akan sama dengan gambar yang ada pada dadu sang bandar kuclak.

Sekitar pukul 22.00, tanpa diketahui para penjudinya mendadak lokasi perjudian tersebut digerebek sejumlah petugas kepolisian. Entah tertabrak penjudi yang sekarat hendak melarikan diri dari sergapan petugas atau terjatuh dan menghantam sebuah benda keras, pria yang sudah uzur itu seketika bermandikan darah segar yang mengucur deras dari kepalanya.

Tanpa memikirkan keberadaan dagangannya, kondisi tubuh yang sudah renta tak kuasa menahan turunnya stamina akibat pendarahaan hebat dikepalanya. Berhasil dilarikan warga menggunakan sepeda motor, korban akhirnya terbaring di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Diakuinya, pada saat itu terjadi penggerebekan aparat kepolisian terhadap para penjudi kuclak yang keberadaannya meresahkan dan mengganggu kamtibmas tersebut, dirinya memang sedang berada di lokasi perjudian hingga terjadi musibah yang dideritanya. “Saya ga tau kenapa sampai terluka, yang saya ingat waktu ada penggerebekan pemain judinya berebut lari dan saya jatuh. Petugasnya banyak mas,” tuturnya saat ditanya Radar, kemarin.

Korban menderita luka di bagian kepala dengan jahitan luka sebanyak 2 jahitan di dalam dan 6 jahitan di luar. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu