Powered By Blogger

Sabtu, 30 Mei 2009

Tengkorak Manusia Ditemukan di Kebun Tebu PG Jatitujuh




*) Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh

INDRAMAYU—Sesosok mayat tanpa identitas yang hanya tinggal tengkorak dan sebagian kulit yang masih menempel di beberapa ruas tulang, ditemukan pekerja Pabrik Gula (PG) Jatitujuh sekitar pukul 07.00, Sabtu (30/5).

Berdasarkan keterangan di lokasi yang harus ditempuh melalui gerbang utama PG Jatitujuh, sesosok mayat ditemukan pertama kali oleh seorang pekerja yang hendak memanen pohon tebu yang terletak di wilayah Rawabolang Rayon Kerticala petak 162 areal perkebunan tebu PG Jatitujuh dan melaporkannya kepada petugas keamanan setempat yang selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Bangodua.

Mayat yang terletak sekitar 10 meter dari sisi kebun tersebut, kondisinya sudah tidak dapat dikenali lagi. Struktur tulang badan korban yang saat ditemukan dalam posisi terlentang, di sebagian tubuhnya masih tampak terbungkus sisa kulit yang sudah membusuk serta mengering. Seluruh giginya pun sudah tidak berada di tempatnya semula alias tanggal.

Hasil visum tim medis di TKP tubuh korban diperkirakan memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter dilihat dari struktur ruas tulang kaki dan badan. Hasil lainnya menunjukkan adanya tanda pada tulang letak alat vital yang mirip dengan yang dimiliki kaum perempuan. Apalagi jika melihat sisa kulit yang menempel di bagian dadanya yang menunjukkan adanya putting payudara perempuan.

Tulang belulang yang tergeletak beraturan itu, diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan yang diperkirakan kejadian tewasnya korban dalam rentang waktu 1 sampai 2 bulan yang lalu.

Menurut Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi melalui Kapolsek Bangodua AKP M Simangunsong yang tiba di lokasi bersama Unit Olah TKP Polres Indramayu, dari hasil olah TKP dan visum tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Bahkan tidak ada sehelaipun kain yang ada di sekitar lokasi saat ditemukan. “Usianya sulit diketahui karena seluruh giginya sudah terlepas dari tengkorak,” jelasnya.

Diterangkannya, sosok mayat yang tinggal tulang belulang itu selanjutnya dievakuasi dari lokasi dan dilakukan prosesi pemakaman yang layak di TPU Blok Telaga Dua Desa Tunggul Payung Kecamatan Lelea. (tar)

sumber : Radar Cirebon - Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu