Powered By Blogger

Minggu, 10 Mei 2009

Truk Terguling Warga Pantura Berebut Sirup



JATIBARANG—Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur pantura Desa Pilangsari Jatibarang, kali ini menimpa truk gandengan bermuatan sirup ABC yang terguling dan menumpahkan muatannya di sungai Sindupraja yang terletak di sisi jalan raya, Rabu (22/4).

Truk gandengan jenis Mitsubishi Fuso nopol E 9300 D yang mengangkut muatan dari Jakarta tersebut hendak membongkar muatannya di Purwokerto Jawa Tengah. Entah apa penyebabnya, ketika truk yang dikemudikan Mudiono (55) warga Tegal Jawa Tengah yang saat itu memasuki jalur pantura Pilangsari setelah melewati persimpangan yang terdapat sebuah tikungan ke arah kanan mendadak salah satu roda badan truk belakang turun dari aspal.

Seketika itu pula pengemudi yang dikejutkan dengan anjloknya salah satu roda tersebut berupaya untuk dapat mengendalikan kemudi dalam keadaan normal. Tapi usaha yang tinggal usaha itu tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Akibatnya, badan truk belakang yang terlepas dari kaitan gandengan induknya tersebut secepat kilat terguling dan menumpahkan seluruh isi muatannya ke sungai Sindupraja.
Isi muatan yang berhamburan menjadikan tontonan pengguna jalan dan warga setempat, bahkan warga rela menceburkan diri ke sungai untuk dapat berebut ribuan botol sirup ABC orange. Walau tidak ada korban jiwa, kerugian yang timbul diperkirakan ratusan juta rupiah.

Menurut pengemudinya, mobil yang dikendarainya tersebut sedang melaju di jalur kiri dengan santai, tapi mendadak terkejut ketika kemudi oleng dan sulit dikendalikan. Pasalnya, jarak antara badan dan bahu jalan tersebut sangat tinggi yang mengakibatkan kendaraan yang rodanya turun dari aspal akan berakibat demikian. “Ban belakang gandengan anjlok dan langsung guling,” kata Mudiono lirih kepada Radar, kemarin sambil melihat warga yang terus berebut sirup. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu