Powered By Blogger

Minggu, 10 Mei 2009

Wanita Muda Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi



*) Diduga diperkosa sebelum tewas dianiaya

WIDASARI—Warga Blok Pintu Air R6 Desa Ujungaris Kecamatan Widasari dikejutkan dengan penemuan sesosok tubuh manusia yang mengambang di saluran irigasi, Kamis (23/4) sekitar pukul 08.00 WIB.

Menurut warga, di lokasi di temukannya mayat tersebut sejak pagi tidak terlihat ada benda yang mengambang dan mencurigakan. Diperkirakan banyak orang, saat itu kondisi tubuh tersebut dipastikan masih berada di dalam air. “Waktu jam tujuh saya lewat ga ada apa-apa,” kata seorang warga berkomentar.

Ketika ditemukan, yang tampak dipermukaan air oleh warga yakni pantat korban yang terlihat memakai celana berwarna hitam. Penasaran sejumlah warga yang memberitahukannya kepada petugas mantri air setempat, dan diangkatnya tubuh korban dengan segera melaporkannya ke petugas kepolisian.

Petugas Polsek Widasari yang dengan cepat tiba di lokasi disusul beberapa saat kemudian tim olah TKP dan Identifikasi Polres Indramayu. Dari tubuh korban ditemukan beberapa kejanggalan yang diduga akibat perlakuan kasar sebelum tewas, salah satu gigi bagian atas tampak patah, mata kiri memar, telinga kiri ada bekas gigitan dan dari mata serta mulut terus mengalir darah segar.

Tidak ditemukannya identitas, membuat petugas kesulitan untuk dapat mengidentifikasi korban. Hanya saja dapat diketahui ciri-ciri korban tinggi badan sekitar 150 sentimeter, bertubuh kurus, berambut lurus pendek, celana ketat hitam, kaos putih dibalut warna hitam di luarnya, celana dalam warna hitam motif bunga, gelang tasbih kecil di tangan kiri, kalung warna silver dan dilehernya terbalut syal warna hitam.

Dugaan kuat, korban sebelumnya diperkosa pelaku dan dianiaya pelakunya lalu dibuang ke saluran irigasi untuk menghilangkan jejaknya. Dan di sekitar lokasi, ditemukan bercak darah dengan bekas tertindih kepala di atas rumput bahu jalan, dan rumput di badan jalan tersebut membuat garis lurus ke arah saluran irigasi di bawahnya yang diperkirakan korban diseret untuk ditenggelamkan. Bahkan dua pasang sandal jepit pun turut diamankan petugas dari lokasi.

“Sejauh ini kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan, dan bagi warga yang mengenali dapat menghubungi kami,” ujar Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu