Powered By Blogger

Senin, 08 Juni 2009

2 Tewas Kecelakaan Diduga Mabok Miras




INDRAMAYU—Dua kecelakaan dalam beberapa jam di dua lokasi berbeda, merenggut nyawa dua pengendara sepeda motor dengan kondisi kepala tidak dapat dikenali, Sabtu (6/6).

Peristiwa pertama terjadi di jalur pantura Widasari, sekitar pukul 14.15 jalur dari arah Jakarta menuju Cirebon mendadak mengalami kemacetan. Usut punya usut, berjarak sekitar 200 meter dari simpang tiga Widasari terdapat kerumunan warga di tengah jalan.

Di lokasi tersebut, ternyata ada dua tubuh korban bersimbah darah dengan sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter Z nopol E 5217 RD dalam keadaan rusak berat. Satu korban yang kondisinya hampir tidak dapat dikenali dengan tidak ditemukannya identitas, mengalami luka parah dan bagian kepala tampak gepeng yang belakangan diketahui bernama Ade Purwanto (17) warga Desa Lajer RT 5/3 Kecamatan Tukdana. Kedua korban yang segera dievakuasi guna menghindari kemacetan jalur, oleh warga segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang.

Namun, upaya penyelamatan warga ternyata sia-sia belaka, karena Ade Purwanto sudah dalam keadaan meninggal di lokasi kejadian dan korban kritis yang dikabarkan pengemudi sepeda motor, Sanudin (19) warga Gang Mawar Desa Wanasari Kecamatan Bangodua dalam kondisi kritis terluka parah.

Menurut keterangan di lokasi kejadian, sepeda motor naas yang ditunggangi kedua korban diduga terlebih dulu ditabrak sebuah kendaraan jenis sedan. Dan kerasnya hantaman mengakibatkan kedua korban beserta kendaraannya terlempar puluhan meter yang berakhir di kolong truk gandengan Nissan nopol B 9296 SU yang dikemudikan Boyong (31) warga Desa Ringinanom RT 1/1 Kota Kediri. “Pas saya keluar dari rumah, tiba-tiba ada sepeda motor dan dua orang seperti terlempar di aspal yang posisinya saling terpisah,” kata seorang warga.

Sementara itu, pengemudi truk gandengnya saat terjadinya peristiwa tersebut sama sekali tidak melihat ada sepeda motor di depannya, hanya saja sebuah kendaraan lain yang melaju di sisi kirinya. “Waduh mas, saya kagetnya waktu ada suara benturan keras. Saya kira sedan yang nyalip saya nyenggol pantat gandengan, tapi kenek saya bilang bukan sedan yang nyenggol tapi ada motor dan orang yang terlindas,” tuturnya Boyong kepada Radar, kemarin di TKP.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa pengendara motor itu, kasusnya dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Indramayu.

Belum lebih dari tiga jam, sekitar pukul 16.30 dua pemuda pengendara motor dikabarkan mengalami kecelakaan maut tanpa lawan di jalan raya Krangkeng. Diperoleh informasi, entah karena tidak mampu mengendalikan sepeda motor atau karena sebab lain, sepeda motor yang dikendarai dua korban menabrak sebuah jembatan di Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng. Abdul Basit (24) dengan luka parah bagian isi kepala terburai sekejap tewas di TKP, dan Nurul Alam (19) masih belum sadarkan diri dengan status kritis di ruang UGD RSIZ Jatibarang. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu