Powered By Blogger

Senin, 08 Juni 2009

Truk Pengangkut Telor Terguling


WIDASARI—Manuver dalam akselerasi tinggi yang dilakukan Lasmin (41) warga Desa Kalangan RT 3/5 Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, saat mengemudikan kendaraannya tampaknya luput dari perhitungan pasti.

Pasalnya, truk Mitsubishi nopol B 9841 QV yang mengangkut ribuan butir telor dari daerahnya yang akan dikirim ke Jakarta, mengalami kecelakaan di jalur pantura Widasari Indramayu, Kamis (4/6) sekitar pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh di lokasi kejadian, truk naan tersebut mendadak keluar jalur dan melaju di bahu jalan yang kondisinya berlubang lebar dan dalam. Seketika dengan sangat keras menghantam bagian belakang sebuah truk colt diesel yang sedang parkir.

Karuan saja, akibat hantaman keras dan kedalaman lubang bahu jalan, truk pengangkut telor dengan kerusakan parah di bagian depan terguling dan menumpahkan seluruh isi muatan yang diangkutnya.

Lasmin dan keneknya yang masih satu kampung, Sudarman (35), tak kuasa menahan sakit karena tergencet dasbor. Oleh warga setempat, dua korban yang sama sekali tidak dapat menggerakkan tubuhnya, dengan peralatan seadanya bisa dievakuasi dan dilarikan ke RSIZ Jatibarang.

Pengakuan sang sopir, ketika memasuki pantura Desa Bangkaloa mobil yang dikendarainya akan menyalip truk tronton dari lajur kiri. Saat pedal gas sudah diinjak setelah memasukkan gigi perseneling itulah mendadak dikejutkan oleh kendaraan jenis APV yang memutar arah ke jalur Cirebon menuju Jakarta di depan SPBU Bangkaloa.

Karena tidak menghendaki adanya peristiwa tabrakan yang lebih parah, spontanitas diambilnya inisiatif untuk membanting setang kemudi ke arah kiri hingga melaju di bahu jalan. Tapi, laju kendarannya yang diperhitungkan sebelumnya dapat menghindar dengan selamat, dirinya mengaku terperanjat saat roda mobilnya terjebak lubang bahu jalan yang akhirnya mobilnya tidak dapat dikendalikan dan langsung menabrak bagian belakang kendaran yang sedang parkir hingga terguling.

Dalam sekejap itu pula, mobil yang ditabraknya dari belakang langsung lenyap entah kemana, begitupun dengan kendaraan yang membuatnya celaka. “Situasi jalan tidak begitu ramai, waktu saya mau nyalip dari sebelah kiri pandangan saya tertutup mobil berukuran besar. Tiba-tiba nongol APV yang memutar arah dari jalur Jakarta ke Cirebon. Pengennya sih menghindari adanya korban, tapi saya dan kenek tetap kena musibah,” tuturnya kepada Radar, kemarin di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Hasil pemeriksaan tim medis, akibat kejadian itu Lasmin menderita luka di bagian muka dan kaki kiri. Sedangkan Sudarman mengalami patah tulang di betis kaki kanan dan luka di betis kiri. (tar)

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu