Powered By Blogger

Sabtu, 14 Maret 2009

Wanita Tua Meregang Nyawa Di Atas Bus



JATIBARANG—Awak dan penumpang PO Sumber Alam jurusan Jakarta – Jogja dihebohkan dengan diketahuinya seorang penumpang dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 20.30, Sabtu (14/3) malam.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar, salah satu penumpang yang menemui ajalnya di bangku nomor 17 – 18 bus patas non AC tersebut berjenis kelamin perempuan yang diperkirakan berumur sekitar 50 tahun. Kejadiannya bermula ketika korban terjatuh dari tempat duduknya di sekitar simpang tiga Celeng Lohbener, oleh awak bus dibantu penumpang lainnya korban diangkat dan kembali didudukkan di kursinya.

Namun, rasa penasaran awak bus terhadap kondisi korban, maka dimintanya penumpang yang mengerti untuk mengecek urat nadi korban. Setelah diketahui tidak ada denyut nadi, awak bus berupaya mencari kantor polisi untuk melaporkan kejadian di dalam bus yang hanya mengangkut 14 penumpang itu.

Dan bus yang dikemudikan Slamet (33) warga Cikarang Bekasi bernopol AA 1692 BC dalam perjalanannya mendapati sebuah pos polisi di persimpangan Pilangsari Jatibarang. Ketika berhenti dan menanyakan keberadaan rumah sakit, korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa pun segera dilarikan dengan harapan dapat tertolong. Dari barang bawaan korban yang hanya terbungkus kantong kresek warna hitam, ditemukan sejumlah pakaian dan dompet kecil yang di dalamnya berisi secarik kertas bertuliskan “Alamat : Dukuh Jatisari Desa/Kelurahan : Gunungsari Kecamatan Karanganyan Kabupaten/Kota : Kebumen Ini alamat Ba Kemi yang di Jawa”, dan disebaliknya terdapat tulisan spidol warna merah “MBA KEMI 081391460161” dengan ukuran kertas sekira 10 X 10 sentimeter.

Dituturkan kondektur bus, Arif (30), saat di terminal Bekasi korban dinaikkan oleh dua orang (laki-laki dan perempuan) dengan cara dipapah yang mengaku hanya sekedar menolong korban dan memberikan keterangan menderita mabuk kendaraan. Dalam perjalanan, korban diketahui tidur pulas sambil ngorok, dan ketika bus melakukan transit di sebuah rumah makan korban tetap tidak beranjak dari tempat duduknya. “Waktu korban jatuh, dengan pertolongan penumpang lainnya korban kembali didudukkan dan atas inisiatif awak bus untuk segera mencari kantor polisi,” kata Arif saat ditanya Radar, dilokasi.

Sementara itu, korban yang mengenakan kaos putih bermotif yang dibalut baju hangat warna hitam bercelana training warna merah dibawah lutut, setelah mendapat pemeriksaan tim medis RSI Zam Zam Jatibarang tidak ditemukan luka dan tanda-tanda kekerasan. Hanya saja dipunggungnya terdapat warna merah garis-garis bekas kerokan. “Diduga sebelumnya korban menderita suatu penyakit, dan untuk mengetahui lebih jauh harus dilakukan visum dulu,” jelas tim dokter RSIZ Jatibarang dr Rezkha Anazri ketika dikonfirmasi Radar. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu