Powered By Blogger

Rabu, 01 Juli 2009

Korban Tabrak Lari Dilindas Hingga Remuk



WIDASARI—Nyawa pengendara sepeda motor kembali melayang sia-sia di jalur pantura wilayah timur Indramayu. Satu korbannya tewas dengan tubuh terlindas truk gandeng, Senin (22/6) malam sekitar pukul 21.30 di jalur lingkar pantura Widasari.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh di lokasi kejadian, insiden maut yang merenggut satu nyawa itu bermula ketika sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter nopol E 2867 RB yang dikemudikan Suhendra (25) warga Blok Karangbaru Desa/Kecamatan Widasari yang membonceng Warid (21) warga Blok Kesesih Desa Ujungjaya Widasari, melaju ke arah Jakarta dan menyalip sebuah truk gandengan.

Naasnya, pada saat menyalip tersebut diduga pengemudi motornya tidak jelas melihat tanda tempat yang ditujunya karena jalur tersebut belum dilengkapi penerangan jalan umum. Setelah berhasil menyalip kemudian mendadak melakukan pemberhentian supaya tidak melewati tempat yang akan ditujunya. Tampaknya pengereman yang dilakukan korban di aspalan hanya berjarak beberapa meter dan sangat mendadak, membuat pengemudi truk gandengnya sulit untuk menghindar.

Akibatnya, truk berhasil dikendalikan pengemudinya dengan membanting kemudi ke arah kanan, tapi gandengannya tepat mengenai pantat sepeda motor yang langsung menghamburkan kedua korban terpisah dari sepeda motornya. Dan dalam hitungan beberapa detik saja ban gandengan bagian belakang menggilas tubuh Suhendra dan melukai Warid.

Warid yang diketahui berprofesi sebagai kernet truk beras di wilayah Widasari itu, dalam kondisi luka berat dilarikan warga ke RSIZ Jatibarang. Dan tubuh Suhendra yang digilas tepat di bagian pinggulnya, butuh waktu untuk mengevakuasinya. Karena luka beratnya menghancurkan tulang belakang dan pinggul, bahkan isi perutnya tidak dapat dibendung lapisan kulitnya hingga terburai.

Peristiwa maut yang terjadi di jalur pantura Blok Kesesih itu beruntungnya diketahui sejumlah warga dan sempat mencatat plat nomor kendaraan yang langsung melarikan diri dari lokasi kejadian. “Motor dan mobil sama-sama dari arah Widasari, tapi motornya habis nyalip langsung ngerem dan ditabrak dari belakang dan truknya kabur,” kata Ernanto (43) saat ditanya Radar, kemarin di TKP.

Dalam suasana panik tersebut, salah satu warga dengan segera melaporkannya ke Mapolsek setempat. Dan upaya kepolisian dilakukan dengan menyisir jalur arah ke Jakarta, dan tidak lama kemudian mendapatkan informasi keberadaan truk gandengan nopol K 1954 AD di sebuah kantong parkir truk di kawasan Lohbener. “Data yang diperoleh dari warga langsung disebarkan ke semua jajaran dan dilakukan penyebaran petugas, dan truknya berhasil ditemukan setelah pengemudinya melakukan upaya menghilangkan jejak mengambil jalur arah ke Cirebon setelah melewati simpang Lohbener,” jelas Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto kepada Radar. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu