Powered By Blogger

Rabu, 01 Juli 2009

Tabrakan, Ketua OSIS SMP Tewas



*) Di TKP lainnya pemudik tewas dilindas mobil

INDRAMAYU—Ketua OSIS SMPN 1 Indramayu, Caca Kusmana (14), meregang nyawa setelah sepeda motor yang dikendarainya mengalami kecelakaan di jalan raya Jatibarang – Indramayu di Desa Jatisawit, Kamis (25/6).

Insiden yang terjadi sekitar pukul 09.10 itu bermula ketika korban membonceng Wawan (17) yang masih satu desa yakni Desa Jatisawit Lor melaju dari arah Jatibarang dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 yang plat nomornya belum keluar alias masih baru.

Ketika memasuki jalan raya Desa Jatisawit yang sering dikeluhkan pengguna jalan karena rusak, berusaha menyalip sebuah kendaraan roda empat. Tapi, entah kenapa motor korban yang diduga disenggol mobil yang didahuluinya itu, langsung oleng dan keduanya mencium hitamnya aspal yang bercampur materialnya.

Dan pada saat jatuh tersebut, dengan jarak yang sangat dekat melaju dari arah berlawanan sepeda motor Honda Fit X nopol E 4943 SA yang dikendarai Irfai (22) warga Blok Makam Desa Singajaya Kecamatan Indramayu.

Tabrakan yang tidak bisa dihindarkan itu, tragis membuat satu korbannya tewas seketika dan dua korban lainnya mengalami luka parah serta patah tulang. “Saya tidak bisa menghindari dua orang dan motornya yang jatuh, jaraknya dekat sekali,” tuturnya saat ditanya Radar, kemarin di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Sementara itu, peristiwa naas yang lokasi berbeda yakni di jalur pantura Desa Legok Kecamatan Lohbener, mengakibatkan Herlyana Agus Suparmin (30) warga Komplek Dewa Kembar B nomor 11 RT 011/001 Kelurahan Semper Timur Jakarta Utara tewas dengan kepala digilas ban mobil sekitar pukul 14.00.

Menurut keterangan di lokasi kejadian, peristiwa itu berawal saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda GL 100 K nopol B 3480 NG ditabrak dari arah belakang oleh kendaraan jenis bus dan langsung terlempar sekitar 9 meter di jalur berlawanan.

Korban yang tersungkur tidak berdaya itu, seketika disambut hantaman roda mobil jenis Mitsubishi L300 nopol E 8005 PC yang dikemudikan Didi Rasmadi (39) warga Desa/Kecamatan Jatibarang. Tak ayal, mobil bermuatan bahan bangunan itu seketika salah satu rodanya menginjak kepala korban kelahiran Wonogiri itu.

Korban yang dilarikan ke RSIZ Jatibarang itu, menyulitkan kepolisian dan pihak RS untuk menghubungi keluarganya karena tidak ditemukan satupun nomor telepon yang dibawa korban.

Hingga berita ini ditulis, insiden maut yang merenggut dua nyawa sekligus, kasusnya ditangani Unit Laka Lantas Polres Indramayu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu