Powered By Blogger

Rabu, 01 Juli 2009

Lagi, OD Dekstro Telan Korban


JATIBARANG—Sejumlah kasus yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia karena mengkonsumsi pil batuk jenis Dekstro, tampaknya sudah dijadikan alternatif bagi penyuka mabuk-mabukkan yang sudah kehilangan minuman keras di pasaran.

Minggu (21/6) sekitar pukul 01.30 dinihari ruangan UGD RSIZ Jatibarang kembali kedatangan tamu yang tiba sudah dalam kondisi sekarat. Menurut keterangan yang diperoleh, Kasanudin (23) warga Blok Karang Moncol RT01/01 Desa Wanasari Kecamatan Bangodua dikabarkan sekarat setelah mengkonsumsi obat jenis Dekstro bersama rekan-rekannya. “Jare bature sih nginung pil (Kata temannya sih minum pil),” tutur perempuan yang mengaku bibinya saat ditanya Radar.

Saat mendapat pertolongan tim medis, korban langsung diberi tindakan pemasangan dobel selang infus dan dilakukan observasi lital sign selama 1,5 jam guna membilas lambung. Dalam penanganan itu, korban sempat mengalami apneau (henti nafas) hingga akhirnya sekitar pukul 02.45 meregang nyawa. “Pada saat datang nadinya sudah tidak teraba, dan tensi terakhir menunjukkan 50/40,” jelas dr Tanti Darmawanti.

Selang beberapa saat kemudian, sekitar pukul 04.30, Rahmatullah (17) warga Desa Sukadana RT 05/02 datang diantar keluarganya dalam kondisi tubuh sudah membiru yang diketahui tidak sadarkan diri sejak pukul 21.30 pada Sabtu (20/6) malam.

Dari keterangan keluarganya, korban ditemukan tergeletak tidak sadar di sebuah jembatan di Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana oleh salah satu anggota keluarga. Tidak lama kemudian korban yang dalam kondisi kritis dibawa pulang. “Disangkanya mabok biasa dan dapat sadar dengan dibiarkan,” kata wanita yang mengaku ibunya kepada Radar.

Bahkan, diungkapkan keluarganya, korban yang dikenal taat beribadah tersebut diduga dikelabui teman-temannya saat diajak pesta barang haram tersebut. Karena, handpone Nokia 7610 milik korban raib entah kemana.

Pertolongan medis kepada korban berlanjut dari ruang UGD ke ruang perawatan Mina. Sekitar pukul 13.00 korban yang masih dipasangi selang O2 itu, mulai dapat berkomunikasi. Dan dari penuturannya kepada Radar, dirinya diajak pete-pete (patungan) untuk bermabuk-mabukkan oleh kelima temannya.

Dari hasil patungan tersebut, tampaknya dapat membeli sejumlah barang yang dapat digunakan untuk bermalam mingguan bersama. Diakuinya pula, bersama teman-temannya dia meminum 25 butir pil Dekstro yang diselingi dengan meminum minuman keras jenis Newport yang dilakukan dari pukul 21.00 pada malam minggu. “Lagi lewat terus diajak pete-pete, minumnya di rumah pinggir jalan,” jelasnya.

Di ruangan yang sama, Abdulah (25) warga Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang juga mengalami hal yang sama. Diduga karena frustasi, korban yang tiba di RS sekitar pukul 10.30 itu awalnya ditemukan keluarga dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 08.00 di rumah yang dihuninya seorang diri. (tar)

sumber : Radar indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu