Powered By Blogger

Jumat, 20 Februari 2009

Polsektif Jatibarang Razia Tempat Biliar


JATIBARANG—Ditengarai dijadikan tempat mengadu nasib melalui permainan judi dengan modus olahraga biliar, jajaran petugas Polsektif Jatibarang yang terdiri dari Unit Patroli dan Reskrim dibawah komando Kapolsektif AKP Sumari SH menggelar razia biliar.

Pantauan Radar Senin (16/2), razia yang dimulai sekitar pukul 22.00 tersebut dilaksanakan dengan menyisir desa satu ke desa lainnya di wilayah hukum polsek setempat. Dengan bekal sejumlah titik yang diduga terdapat tempat biliar, polisi mencurigai ada tindakan melanggar hukum yakni berjudi yang dilakukan pemainnya.

Dari tempat-tempat biliar yang berhasil dirazia, meja dan peralatan biliarnya ada yang milik sendiri dan ada juga milik warga luar wilayah yang dikelola warga setempat. Tak ayal, dari beberapa tempat tersebut polisi berhasil mengamankan sejumlah stik dan bola biliar. Tidak hanya penyitaan peralatannya saja, pengelola biliar diminta untuk menandatangani surat pernyataan dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Alatnya kami amankan agar tidak digunakan lagi, dan pengelola atau pemiliknya akan diperiksa,” jelas Sumari kepada Radar, kemarin di lokasi.

Dikatakannya, razia serupa akan terus dilaksanakan sesuai dengan instruksi pimpinan dalam rangka membumi hanguskan praktek perjudian yang keberadaannya sangat meresahkan dan dapat menimbulkan gangguan kamtibmas. “Apapun bentuk dan tempatnya yang disinyalir terdapat tindak pelanggaran hukum akan kami tindak lanjuti, dan perjudian yang sekarang menggunakan peralatan biliar harus diberantas tanpa memandang siapa pemiliknya,” tegasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Minggu, 15 Februari 2009

Penipuan Hadiah Via Hp Marak

INDRAMAYU—Aksi penipuan berkedok undian kembali marak terjadi yang kerap memakan korannya. Kali ini, penipuan yang terjadi yakni mengatasnamakan Grapari Telkomsel dengan modus pemilik nomor telepon sebagai pemenang pelanggan terbaik yang masuk dalam posisi sepuluh besar.

Salah satu mangsa yang diincar pelakunya, Niko (27) warga Kelurahan Lemahmekar, kabar gembira yang diterimanya dari pelaku pada Jum’at (13/2) sekitar pukul 16.45. saat itu, handpone miliknya ada yang memanggil dengan nomor pemanggil +6281280348366, peneleponnya saat dijawab langsung mengatasnamakan dari Grapari pusat dan mengabarkan bahwa pemilik nomor yang dihubungi masuk dalam daftar pelanggan terbaik 10 besar urutan 3. Dan hadiah yang berhak diterimanya senilai 10 juta ditambah bonus pulsa.

Namun kecurigaan yang muncul saat dirinya tidak diberikan kesempatan untuk menyanyakan secara jelas identitas dan posisi penelepon. Tapi, diperolehnya perintah untuk segera melakukan transaksi pada perbankan sesuai dengan kartu ATM yang dimiliki agar bonus pulsa dapat segera terkirim karena waktu sudah terlalu sore.

Karena dirinya tidak sempat untuk melakukan transaksi tersebut dengan alasan masih sibuk dengan pekerjaan, sang pelaku mengingatkan calon korbannya untuk dapat secepatnya menghubungi kantor pusat Grapari Telkomsel di nomor 021-96610889 atas nama Drs Joko.

Beruntungnya, Niko melangkah dengan kewaspadaan dengan menghubungi salah satu rekannya di wilayah Jatibarang, dan hasilnya ternyata rekannya tersebut sudah menjadi korban penipuan serupa yang mengalami saldo rekeningnya terkuras habis.

Diharapkan Niko, maraknya aksi penipuan yang berkedok undian yang jelas ada nomor teleponnya, oleh pihak Telkomsel dan kepolisian harus dapat diusut dan ditemukan pelakunya. “Dengan dua nomor itu saya yakin pelacakan akan berhasil, dan strateginya tentunya tergantung pada pihak selular terkait dan juga kepolisian dalam upaya memberantas penyakit masyarakat yang meresahkan. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Sabtu, 14 Februari 2009

Polisi Gagalkan Pengiriman Miras


WIDASARI—Kepolisian Sektor Widasari berhasil mengagalkan pendistribusian minuman keras (miras), Jum’at (13/2) di sebuah gudang di jalan raya Bangkaloa Widasari. Sebanyak 540 botol miras beragam jenis berhasil disita aparat saat hendak disembunyikan pengirimnya, Supandi (31) warga Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu.

Dijelaskan Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto, kemarin usai apel pagi dibawah komandonya bersama anggota dari unit patroli dan reskrim melaksanakan giat patroli dalam rangka memberantas penyakit masyarakat (pekat) di wilayah hukumnya. Ketika melintasi sebuah gudang yang pernah digunakan untuk penyimpanan miras, petugas mencurigai pintu gerbang yang terbuka.

Saat diperiksa, di sebuah gudang tersebut terdapat sebuah kendaraan jenis kijang bak terbuka nopol B 9352 BG yang sedang melakukan bongkar muatan. Petugas dengan sigap dan jeli menggeledah isi muatan, dan ternyata barang yang dicurigai berupa puluhan dus berisi miras aneka merek. Tanpa basa-basi petugas langsung menggelandang pengirim dan barang bukti ke Mapolsek setempat guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dihadapan petugas, Supandi menuturkan pengiriman sejumlah miras tersebut dibawanya dari Cirebon dan akan didistribusikan ke sejumlah pedagang di Indramayu. Namun, naas yang menimpa dirinya berawal ketika dalam perjalan itu, tepatnya di jalan raya Jatibarang Baru kendaraan jenis L300 boks yang dikemudikannya mendadak mogok.

Tindakan sebagai upaya menghindari sergapan petugas, untuk mengamankan barang muatannya tersebut dengan cepat dipindahkan ke sebuah kijang bak terbuka yang dipinjamnya dari seorang warga setempat. Karena nuraninya belum yakin dapat selamat yang hanya memindahkan barang ke kendaraan lain, maka dengan kendaraan yang dipinjamnya muatan diangkut ke sebuah gudang untuk diamankan sementara yang sebelumnya dijadikan gudang penyimpanan miras.

“Dengan upaya giat pemberantasan pekat, kami terus memantau tempat-tempat yang diduga bahkan pernah dijadikan lokasi pendistribusian miras,” jelas Bendi kepada Radar, kemarin di kantornya.

Lebih lanjut dikatakannya, walaupun di wilayah hukum Sektor Widasari sangat minim adanya pendistribusian dan transaksi barang haram tersebut, pihaknya tetap tidak mengendurkan pelaksanaan patroli dan pemberantasan pekat. “Pantauan terhadap lokasi rawan kami upayakan untuk dapat mendeteksi gangguan keamanan, dan dengan segera kami melakukan tindakan sesuai prosedur dalam koridor kepolisian,” tandasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

PNS Ditemukan Tewas Mengambang



*) Pelajar tenggelam ditemukan tewas

JATIBARANG—Warga Desa Jatisawit Kecamatan Jatibarang digegerkan dengan ditemukannya tubuh manusia di perairan sungai Cimanuk, Senin (9/2) sekitar pukul 14.00.

Mayat mengambang ditemukan warga setempat dalam kondisi kulit mengelupas dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Saat ditemukan, mayat masih terbungkus celana panjang warna hitam dan mengenakan baju kotak-kotak coklat.

Peristiwa penemuan mayat yang segera dilaporkan ke polisi, memudahkan petugas dan warga untuk mengenali identitas korban dengan ditemukannya salah satu tanda pengenal di celana korban. Diketahui, korban bernama Sudiyono (45) warga Desa Sukaperna RT 4/2 Kecamatan Tukdana. Dan diperoleh informasi bahwa korban tersebut merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja pada Dinas PU Pengairan.

Dari penuturan kerabatnya, korban menghilang sejak Sabtu (7/2) sore dan oleh pihak keluarga dilakukan pencarian hingga ke seluruh pelosok desa. “Hilangnya sudah dua malam dua hari,” kata Sapari saat ditanya Radar, kemarin di lokasi.

Sedangkan peristiwa memilukan tersebut, penyebabnya masih belum dapat dipastikan secara jelas. Dan setelah dievakuasi dan divisum tim medis RSIZ Jatibarang, ditubuh korban tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan dan penganiayaan.

Sementara itu, dihari yang sama pada pukul 11.00 upaya pencarian korban yang menimpa salah seorang pelajar SMP di perairan Desa Bojong Slawi Kecamatan Lohbener, membuahkan hasil walaupun tidak menggembirakan. Rudiwan (15) yang terdaftar sebagai siswa SMPN 1 Lelea ditemukan mengambang dalam keadaan tewas, dan lokasi ditemukannya korban tidak jauh dari lokasi saat terjatuhnya korban pada Sabtu (7/2) lalu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Jumat, 13 Februari 2009

Mayat Pria Bertato Bunga Ditemukan Mengambang



WIDASARI—Warga Desa Ujung Pendok Jaya digemparkan dengan ditemukannya seonggok tubuh manusia yang ditemukan mengambang di sungai Cimanuk, Minggu (8/2) sekitar pukul 10.00 oleh seorang warga setempat.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar di lokasi, mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut pertama kali ditemukan oleh Andri Ardiansyah (16) seorang penarik perahu tambangan yang sedang melakukan aktifitasnya.

Menurut penuturannya, sekitar pukul 09.00 ketika itu tidak ada orang yang menyeberang dan sambil menunggu pengguna jasanya, Andri merebahkan diri di atas perahu untuk tidur. “Waktu mau tidur, saya tengok ke sana-sini ga ada apa-apa,” katanya.

Namun, sekitar pukul 10.00 Andri yang terbangun dari tidurnya dikagetkan dengan adanya sosok mayat dalam keadaan tengkurab yang menepi di sisi sungai sekitar 20 meter di belakang perahu tambangannya. Sontak saja Andri berteriak meminta pertolongan warga sekitar.

Ternyata benar, mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas, dan hanya mengenakan celana dalam hitam dan kaos hitam bertuliskan “PRE FAB”. Oleh warga penemuan mayat tersebut segera dilaporkan ke Mapolsek Widasari, dan petugas Reskrim dengan segera tiba di lokasi.

Petugas bersama warga bersama-sama mengevakuasi dari sungai dan langsung dibawa ke RSUD Indramayu menggunakan mobil patroli. Mayat yang sudah mengeluarkan aroma tidak sedap tersebut memiliki ciri-ciri rambut pendek lurus hitam, tinggi badan sekira 167 centimeter, di bagian punggung memiliki tato gambar bunga berukuran besar dengan perawakan sedang.

Diperoleh informasi, pada Jum’at (6/2) sekitar pukul 17.00, telah terjadi pengepungan yang dilakukan warga Desa Kebulen Kecamatan Jatibarang kepada pelaku curanmor. Dan pengejaran warga membuahkan hasil dengan menutup jalan kabur pelaku, dan pelaku yang berusaha menghindari sergapan warga memilih menceburkan diri ke sungai Cimanuk desa setempat. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Pelajar Tewas Tenggelam Belum Ditemukan


*) Korban selamat didatangi mahluk halus

LOHBENER—Satu dari tiga pelajar SMPN 1 Lelea yang terseret arus sungai Cimanuk, Sabtu (7/2) sekitar pukul 16.00 hingga Minggu (8/2) di Desa Bojongslawi Kecamatan Lohbener masih belum ditemukan. Upaya pencarian masih terus dilakukan dengan menyisir sepanjang aliran sungai hingga ke bendung karet Bangkir.

Pantauan Radar, pencarian tubuh korban Rudiwan (15) pelajar kelas IX yang terseret arus di kegelapan malam, warga para sukarelawan hanya mengandalkan alat seadanya dengan menggunakan dua buah perahu pengangkut pasir yang penerangannya menggunakan lampu senter dan beberapa petromak.

Dari mengikuti arus hingga melawan arus, pencarian saat malam tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan, pengerahan paranormal dan sejumlah sesaji menjadi salah satu ikhtiar yag dilakukan untuk mendapatkan petunjuk agar korban segera ditemukan.

Dituturkan korban selamat, Doni Setiawan (15), peristiwa tersebut bermula ketika sebanyak delapan pelajar yang masih satu sekolah itu duduk-duduk di atas sebuah paku alam (baro) dengan jarak dari bantaran sungai sekitar 8 meter. Ketika itu, dasi milik Doni dipinjam Rudiwan untuk sekedar dipegang-pegang, dan kencangnya tiupan angin mengakibatkan dasi tersebut lepas dari genggaman tangan dan jatuh ke sungai. Dibenak Doni, karena dasi miliknya sudah jatuh maka tidak ada niatan untuk mengambilnya kembali.

Namun, beberapa saat kemudian Rudiwan dengan menyentuh tubuh Doni dengan tangan memintanya untuk segera diambil. Dengan sentuhan yang hanya sedikit saja, seketika tubuh Doni terhempas jatuh ke sungai. Sempat tenggelam dengan kedalaman sekitar lima meter, diakuinya air sungai terasa sangat dingin.

Beberapa saat kemudian, Doni berhasil muncul ke permukaan dan dilihatnya tubuh Rudiwan sedang meluncur ke arah bawah yang hampir mengenai tubuh Doni. Sekuat tenaga Doni pun berusaha untuk segera ke tepian. Dan bersamaan dengan itu, seorang temannya yang masih berada di atas, Wisnu (14) kelas VIII, melihat Rudiwan sudah kehabisan tenaga dan nafas.

Tidak banyak pikir, Wisnu pun langsung terjun ke sungai untuk dapat menolong Rudiwan. Berhasil meraih tangan, Wisnu berupaya menariknya ke pinggir. Tanpa disengaja, genggaman tangan keduanya renggang dan terlepas dan korban berhasil meraih salah satu kaki Wisnu. Malangnya, korban tidak berhasil memegang erat kaki Wisnu dan sejak saat itu tubuhnya tenggelam terseret derasnya arus sungai. “Pas saya keluar dari air, saya melihat tubuh Rudi sedang meluncur ke bawah. Saya menghindar takut kena,” tutur Doni yang sempat didatangi sesosok mahluk halus sekitar pukul 19.00.

Mitos atau halusinasi Doni? Tapi benar dialaminya didatangi sesosok tubuh besar hitam berwajah manusia, tapi saat membalikkan badan memiliki ekor layaknya seekor buaya dan meminta kepada Doni untuk memberikan tapai sebagai sarat. “Yang datang tinggi besar hitam, wujudnya manusia tapi berekor, ga lama saya lihat Rudi ada di dalam penjara yang gelap” ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, upaya pencarian yang masih terus dilakukan dan terfokus di sekitar lokasi jatuhnya korban. Karena menurut beberapa sumber menyebutkan, bahwa disekitar lokasi terdapat sebuah lubang di dalam air yang berpenghuni. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Rabu, 11 Februari 2009

Mantan Napi Bawa Sajam Dimassa


WIDASARI—Belum genap dua bulan menghirup udara segar dan kebebasan dari himpitan jeruji besi penjara, Sulistiyo (35) warga Desa Karanggetas Blok Bojong Melati RT 2/1 Kecamatan Bangodua kembali berulah dan harus berhadapan dengan kepolisian.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, kejadian yang sangat sering menimpa warga desa Karanggetas Blok Bojong Melati yakni timbulnya gangguan kamtibmas, membuat warga merasa resah dan berupaya untuk dapat menangkap biang keladi pelakunya.

Penuturan Lurah desa setempat, Durma, peristiwa gangguan kamtibmas yang kerap terjadi menimbulkan dugaan dan prasangka buruk antar kelompok pemuda. Sehingga, dari sikap saling mencurigai tersebut, antar kelompok pemuda saling mengawasi satu sama lainnya. “Waktu memang sempat terjadi bersitegang antar kelompok pemuda,” tuturnya saat ditanya Radar, kemarin di Mapolsek Widasari.

Penjagaan ketatpun dilakukan para pemuda untuk dapat mengungkap pelaku yang sangat meresahkan, bahkan jika dibiarkan akan mengakibatkan bentrok antar pemuda di desa setempat.

Suatu ketika, Jum’at (6/2) sekitar pukul 02.00 ada seorang warga, Darinih (40) berteriak maling dikeheningan dini hari dengan cuaca hujan. Tidak lama kemudian, beberapa kelompok pemuda yang standby di posnya masing-masing mendatangi sumber suara. Dan dari sumber suara tersebut diperoleh keterangan bahwa Darinih berteriak meminta pertolongan karena salah satu jendelanya ada yang mencongkel. Dengan keberanian yang dimiliki pemilik rumah, identitas pencongkel jendela dapat diketahui dengan jelas dan beberapa kelompok pemuda langsung berpencar mengejarnya.

Pengejaran yang tidak membuahkan hasil, dilanjutkan keesokannya dengan menanyai target. Tapi, ketika para pemuda melontarkan pertanyaan berkaitan peristiwa semalam, oleh Sulistiyo disangkalnya dengan berusaha mengelak tidak melakukannya.

Yang lebih mengejutkan, ketika para pemuda mengajaknya untuk dapat memberikan keterangannya di kantor kuwu setempat, para pemuda dikejutkan dengan perlawanan hingga mengeluarkan sebuah celurit. Sontak saja para pemuda menyergapnya dan menahan keluarnya celurit yang disimpan di selangkangan.

Dengan sekuat tenaga, para pemuda segera mengamankan senjata tajam tersebut dan menggiringnya ke kantor kuwu. Karena terus berontak dan mengelak, akhirnya para pemuda kehilangan batas kesabaran dan Sulistiyo mendapat beberapa kali bogem dan tendangan.

Pihak pemdes yang tidak mau timbul korban, segera melaporkannya ke Mapolsek widasari. Dan berkat kesigapan petugas yang segera tiba di lokasi, amukan massa dapat dihentikan dan segera mengamankan Sulistiyo ke Mapolsek.

Dihadapan petugas, Sulistiyo yang sempat empat tahun menjadi penghuni lapas tersebut, mengaku malam itu hanya berniat mengintip pemilik rumah yang sedang tidur. Polisipun terus melakukan pemeriksaan terhadap mantan napi yang pernah terjerat kasus pemerkosaan terhadap anak idiot tersebut. “Kami masih memeriksanya untuk memperoleh keterangan, dan kami akan menindaknya jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan,” tegas Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto didampingi Kanit Reskrim Aiptu I Wayan Swedana. (tar)

sumber : Radar Indramayu

2 Kritis Keracunan Emping Melinjo


LOHBENER—Ngemil. Merupakan hal yang kerap dilakukan bagi sebagian orang untuk mengisi kekosongan perut ataupun menjadi hobi yang tidak dapat dihilangkan. Tapi jika tidak teliti dan waspada terhadap makanan yang dikonsumsi urusannya bisa berujung musibah.

Dua warga Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener, Kastiman (50) warga RT 15/4 dan Udin (60) RT 1/1, keduanya pedagang dan perajin bambu anyam di jalan raya Lohbener – Indramayu. Ketika keduanya menunggu kedatangan pembeli dan pesanan, sambil minum kopi dibawah cuaca mendung dengan tiupan angin yang sedikit menusuk tulang diselingi dengan mengkonsumsi makanan ringan jenis emping melinjo.

Hangat dari kopi panas yang diminumnya, tanpa disadari keduanya, makanan yang dimakan ternyata mengandung sejenis racun. Datangnya racun tersebut, diduga dari hasil pengolahan yang tidak higienis atau memang sudah kadaluwarsa.

Selang beberapa saat, keduanya mulai merasakan mual dan pusing, kepanikan tersebut akhirnya membuat warga sekitar mulai memberikan pertolongan sekedarnya. Namun, karena kondisi keduanya semakin tidak menentu, oleh pihak keluarganya masing-masing segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang.

Di dalam ruang UGD, sekitar pukul 13.00 keduanya semakin dalam kondisi yang mengkhawatirkan, karena tidak sadarkan diri dan tidak dapat mengeluarkan zat beracun dari dalam tubuhnya. Tensi darah yang tinggi, denyut jantung dan nadi yang tidak menentu membuat cemas keluarga yang mendampingi saat itu.

Sementara itu, keterangan medis menyebutkan bahwa keduanya terintoxikasi makanan yang mengakibatkan kondisi korban lemah, dan korban harus mendapat perawatan intensif untuk menyelamatkan nyawanya.

Dituturkan beberapa kerabat korban, keduanya memang benar mengalami kondisi tersebut setelah makan emping melinjo. “Kemasan makanannya saya tidak tahu,” kata Susi, putri korban Udin.

Dikatakan saudara kandung Udin juga, seperti biasanya korban membeli makanan untuk bekal di tempat kerja yang disimpan di bagasi sepeda motor. “Kalau lagi nungguin dagangan, biasanya kang Udin dan Kastiman duduk ngobrol sambil ngopi dan makan cemilan,” tutur adik korban yang enggan menyebutkan namanya.

Hingga berita ini ditulis, kedua korban masih berada dalam pengawasan tim medis di rung UGD RSIZ Jatibarang dalam kondisi masih belum sadarkan diri dan sesekali memuntahkan zat yang diduga beracun. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Selasa, 03 Februari 2009

Janda Pedagang Rumbah Tewas Gandir




*) Sakit tak kunjung sembuh “ingin tidur tenang”

JATIBARANG—Kabar menggemparkan sontak menggegerkan warga Desa Bulak Kecamatan Jatibarang dengan ditemukannya jasad manusia yang sudah tidak bernyawa menggantung pada seutas tali, Sabtu (31/1) sekitar pukul 11.30 di dalam rumah.

Keterangan yang diperoleh Radar di lokasi, tubuh tak bernyawa yang menggantung di tengah malam tersebut tidak lain Taspen binti Madrupi (48) warga RT 5/1 Blok Roma Desa Bulak Jatibarang. Diketahuinya korban tewas dalam kondisi tersebut ketika pemilik rumahnya yang merupakan adik korban, Catem (40) terbangun dari tidurnya dan meraba tempat korban yang semula tidur satu ranjang.

Karena tangannya tidak menyentuh tubuh korban dan hanya mendapati selembar kain, maka Catem berniat keluar kamar mencari kakaknya. Namun, baru saja membuka pintu kamar langsung dikagetkan dengan seonggok tubuh manusia yang tergantung pada seutas tali tambang plastik yang disambung kain kerudung.

Terkejut bukan kepalang, teriakan minta tolong yang memecah keheningan tengah malam terdengar oleh banyak warga. Tidak lama kemudian, warga berduyun-duyun mencari tahu mendatangi sumber suara. Tangisan memilukan mengiringi kepergian janda yang dikenal sebagai pedagang rumbah keliling untuk selamanya.

Beberapa saat kemudian, petugas Polsektif Jatibarang yang mendapat laporan warga segera tiba dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi, dan disusul kedatangan tim identifikasi Polres Indramayu.

Dituturkan Catem, sore harinya korban ijin untuk numpang tidur di rumahnya dengan alasan ingin tidur tenang. Dan selama ini yang sering dikeluhkan korban yakni, tidak ada ketenangan saat siang dan malam hari terutama untuk istirahat tidur. Hal tersebut sangat berhubungan dengan penyakit jantung yang dideritanya sejak beberapa tahun silam yang belum juga kunjung sembuh. “Sudah pernah berobat ke 4 dokter spesialis tapi penyakit tidak sembuh-sembuh,” katanya kepada Radar.

Dijelaskannya, sejak selesai berobat kepada sejumlah dokter spesialis jantung tersebut, diputuskannya untuk mengkonsumsi obat-obatan tradisional karena terkendala biaya perobatan yang harus dibayar mahal.

Korban yang melakukan aksi bunuh diri dengan jalan mengakhiri hidupnya menggunakan cara yang tidak wajar tersebut, diduga karena putus asa dalam menghadapi persoalan hidupnya.

Korban berhasil dievakuasi oleh petugas kepolisian dan keluarga sekitar pukul 01.15, dan setelah dilakukan proses identifikasi korban dibawa ke RSIZ Jatibarang guna kepentingan visum.

Saat dikonfirmasi, Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH menerangkan bahwa korban meninggal dengan cara bunuh diri dengan cara memasang tali tambang plastik dan kain kerudung yang dililitkan pada sebuah batang kayu kerangka rumah. “Jarak anatar kayu yang digunakan untuk menambatkan tambang ke lantai sekitar 3,07 meter. Hasil visum oleh tim medis menerangkan bahwa lidah korban menjulur dan ditemukan kotoran pada dubur, dan pada tali ditemukan simpul hidup,” bebernya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Sekarat Disambar Argo Lawu


*) Selamatkan kambing gembalaan

SLIYEG—Berniat menyelamatkan hewan gembalaannya, Tarjana (40) warga Desa Sleman RT 10/24 Kecamatan Sliyeg langsung sekarat setelah tubuhnya disambar kereta api (KA) Argo Lawu, Minggu (1/2) sekitar pukul 14.10 di perlintasan yang melintang di desanya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar menyebutkan, siang itu Tarjana sepulang menarik becak seperti biasanya menggembala kambing miliknya ke tempat yang terdapat banyak rumput seperti di sepanjang sisi perlintasan KA dan pematang sawah. Saat itu, sejumlah kambingnya hendak menyeberang rel KA dan diketahuinya dari arah Cirebon ada kereta mau lewat, spontan saja langsung dihalaunya kambing-kambing tersebut agar tidak tertabrak.

Namun, tanpa disadarinya dalam upaya menyelamatkan hewan piaraannya nyawanya terancam. Kambing-kambing yang terus meronta membuatnya kalang kabut, dan ketika KA persis melintas secepat kilat menghantam tubuhnya hingga terlempar beberapa meter.

Untungnya, korban yang sudah tergelatak kritis dan tidak sadarkan diri diketahui rekan sesama penggembala. Upaya meminta pertolongan kepada warga yang jaraknya lumayan jauh tidak disia-siakannya. Dan oleh warga, korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan tim medis.

Wartaka (40) yang merupakan rekan penggembala yang saat itu menggembala bebek saat ditanya Radar di lobi RS menuturkan, ketika peristiwanya terjadinya dirinya tidak tahu persis tapi oleh temannya yang bernama Dargi penggembala sapi dimintai tolong secepatnya. “Saya dimintai tolong untuk membawa korban, waktu saya ke tempat kejadian korban tergeletak di sebelah lor (utara, red) rel,” katanya.

Korban yang mendapat pertolongan intensif tim medis RSI Zam Zam Jatibarang di ruang UGD tampak tidak berdaya dan tanpa suara rintihan. Dan hasil diagnosa memberikan keterangan bahwa korban mengalami cidera kepala yang mengakibatkan tidak sadar, patah tulang tangan kiri dan luka serta cidera tulang dibagian kaki.

Sementara itu, pihak PT Kereta Api di Stasiun Jatibarang saat dikonfirmasi menjelaskan, jika waktu kejadiannya sekitar pukul 14.10 dan posisi korban berada di sebelah utara rel KA maka kemungkinan tersambar KA Argo Lawu jurusan Solo – Gambir. Perkiraan jarak dari lokasi kejadian sampai stasiun sekitar 2 KM, ada kemungkinan korban disambar KA tersebut yang dikenal memiliki kecepatan tinggi.

Hingga berita ini ditulis, korban masih terkapar tidak berdaya dan masih belum sadar di ruang UGD RS setempat. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Polsektif Jatibarang Sita 1.185 Botol Miras


*) Amankan 2 Unit R4

JATIBARANG—Sebanyak 1.185 botol minuman keras (miras) jenis Anggur cap Orang Tua berhasil disita jajaran Polsektif Jatibarang beserta dua unit kendaraan roda empat, Sabtu (31/1).

Dijelaskan Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH kepada Radar, berawal dari informasi masyarakat terhadap keberadaan peredaran miras, maka polisi langsung melakukan tindak lanjut atas laporan tersebut.

Pengiriman sejumlah miras tersebut digagalkan petugas sekitar pukul 09.30 mendapati sebuah mobil pick up jenis box Mitsubishi nopol D 8463 CE yang sangat mencurigakan. Pengejaran Unit Patroli hingga ke sebuah ruas jalan di dalam komplek BTN Jatibarang Baru, dan tanpa membuang waktu serta kesempatan emas, muatan dari mobil yang berhasil diberhentikan langsung digeledah. Ternyata benar, sebanyak 912 botol yang masih dikemas dalam 76 dus mengisi seluruh ruang box mobil.

Belum juga barang bukti dan tersangka digelandang ke Mapolsektif, sebuah mobil Toyota Kijang nopol D 1852 AA melakukan gerak-gerik mencurigakan yang kemudian petugas kembali melakukan pengejaran. Dan setelah digeledah, di dalam mobil pribadi tersebut terdapat sebanyak 273 botol miras jenis Anggur cap Orang Tua juga.

Aksi pengiriman miras yang berhasil digagalkan petugas, dengan jumlah miras yang disita sebanyak 1.185 botol yang langsung digelandang ke Mapolsektif bersama dua unit kendaraan pengangkutnya. Sejumlah miras tersebut milik Endang Kusnadi (31) warga Desa Pagedangan RT 01/07 Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.

Diterangkannya, ketatnya tingkat kemanan yang dilakukan jajaran kepolisian menjadikan pelakunya mencari kelengahan petugas dengan ruang gerak yang semakin sempit. Aksi pendistribusian miras yang kian terselubung, kini menjadi target operasi petugas dalam membumi hanguskan keberadaan miras.

“Kami akan langsung menindak lanjuti laporan mayarakat tentang tindakan melanggar hukum di lingkungannya, dan bagi pelanggarnya kami tidak segan untuk memberikan tindakan serta sangsi hukum sesuai prosedur,” tandas Sumari. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Ayam Ajaib Berkaki 3 Miliki Dua Anus


WIDASARI—Binatang langka kembali menggegerkan warga dengan keunikan dan keanehan yang dimiliki. Di Blok Beran RT 03/05 Desa/Kecamatan Widasari, seorang warga memiliki seekor ayam betina berkaki tiga dengan dua lubang anus.

Dituturkan pemiliknya Samsudin (50) saat menerima kunjungan Radar, Jum’at (23/1), kesenangan memelihara ayam memang sudah menjadi hobi sejak masih berusia muda dulu. Dan ketika memiliki seekor ayam ajaib dua tahun lalu, sebelumnya tidak ada pertanda, firasat atau mimpi seperti halnya wangsit yang diterima.

Dengan menghuni sebuah, ma’af, rumah kecil berpagar anyaman bambu yang hampir ambruk, ayam yang dipeliharanya ditempatkan di kamar depan dan satu kamarnya lagi untuk tidur bersama anaknya Amirudin (15) yang kini tengah mengikuti Kejar Paket B. Isi rumah yang semrawut bercampur bau ayam, menjadi konsep penataan rumah yang sebenarnya sangat tidak diinginkan.

Ayam ajaib yang dipeliharanya, ketika bertelur sangat membantu Samsudin dan anaknya untuk dijadikan lauk makan dan terkadang untuk jamu sebagai upaya menjaga kesehatan. Jika bertelur, senang dan gembira didapatkannya, karena dalam sekali bertelur ayamnya menghasilkan antara 20 hingga 25 telur. Dan sejak pertama kali bertelur ada kejanggalan yang dilihatnya, telur-telur itu tidak pernah ditetaskan.

Dengan rasa penasaran, Samsudin mencobanya dengan telur dari ayam lain ataupun bebek, hasilnya telur yang dierami benar ditetaskan. “Baka ngendog ya didadar kanggo lawuh mangan (Kalau bertelur ya di goreng buat lauk makan),” ucapnya.

Pria yang sangat suka merokok jenis kolobot ini mengaku sangat bersukur memiliki ayam tersebut, karena banyak menghasilkan telur dan dapat menetaskan telur ayam lain atau sejenisnya.

Kaki ketiga yang dimiliki ayam tersebut posisinya berada di belakang, persisnya dibawah ekor. Dan kedua anusnya terletak di sisi kiri dan kanan kaki ketiga. “Akeh sing ngomong, ayam dobol durung disembeleh bae (Banyak yang ngomong, ayam ususnya keluar belum disembelih juga),” kata pria berstatus duda ini.

Hingga saat ini, ayam tersebut sangat disayang dan enggan dijual, karena dapat membantunya dengan bertelur dalam jumlah banyak. “Baka ngendog terus diemeti, ora suwa ngendog maning (Kalau bertelur terus diambilin, tidak lama bertelur lagi),” pungkasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Satu Tewas 4 Sekarat


*) Terjebak lubang jalan dan hantam truk parkir

JATIBARANG—Dewi keberuntungan masih berpihak kepada dua pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan di jalur Jatibarang – Indramayu. Wadi Oon (36) dan Wastira (35) warga Dongkal Desa Sukasari Kecamatan Arahan Indramayu, keduanya ditemukan warga terpisah dengan kendaraannya.

Berdasarkan penuturan sumber, peristiwa yang terjadi pada Minggu (18/1) dinihari tersebut kedua korban terkapar secara terpisah di sisi jalan raya Desa Kebulen Jatibarang. Bermula dari beberapa pemuda pengendara sepeda motor yang saat itu melintasi lokasi kejadian, sekitar pukul 01.15 dilihatnya sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter MX nopol E 4025 RN warna merah tergeletak dengan posisi roboh.

Rasa penasaran membuat beberapa pemuda yang sedang melaju ka arah Jatibarang memutar arah untuk mengetahui situasi yang sebenarnya. Setelah dekat dilihatnya motor tersebut dalam kondisi rusak di beberapa bagiannya, dan berjarak beberapa meter ditemukan tubuh seseorang yang diketahui bernama Wadi Oon. Dalam keadaan darurat dengan segera korban dilarikan ke RSIZ Jatibarang menggunakan sepeda motor.

Korban yang tidak sadarkan diri sangat sulit ditanyai dengan siapa saat mengendarai motor. Namun ketika warga hendak mengevakuasi kendaraan naas yang konon dikabarkan karena terjebak lubang jalan, warga menemukan lagu satu korban lagi yang terkapar beberapa meter dari titik ditemukannya korban pertama dan diketahui bernama Wastira (32). Kedua korban yang menderita luka di beberapa bagian tubuhnya mendapat pertolongan tim medis di ruang UGD.

“Waktu lewat saya penasaran dengan motor yang posisinya tergeletak tidak distandar (roboh), ga taunya habis kecelakaan dan ada korbannya,” tutur Arif warga desa setempat kepada Radar, kemarin di lobi RSIZ.

Dua jam sebelumnya, yakni pada Sabtu (17/1) sekitar pukul 23.00 sebuah sepeda motor Yamaha F1 menghantam keras truk bermuatan dedak di jalan raya Mundu Karangampel. Dari kejadian itu, satu korbannya Darsudi (37) warga Desa Juntikedokan Kecamatan Juntinyuat Indramayu langsung tewas di lokasi kejadian. Dan dua lainnya dalam kondisi kritis, Sunardi (25) dan Daryo (29) keduanya merupakan warga yang masih satu desa dengan korban tewas.

Dengan kondisi yang sangat kritis, Sunardi yang mengalami luka robekdi bahu sampai ketiak kiri, luka robek muka beberapa saat kemudian dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon. Dan Daryo menjalani perawatan intensif tim medis RSI Zam Zam Jatibarang.

Sementara itu, Darsudi oleh pihak keluarga langsung dibawa pulang untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum di desanya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu