Powered By Blogger

Sabtu, 25 April 2009

Diduga Stress Pemuda Bonyok Dimassa


JATIBARANG—Peristiwa mencengangkan terjadi di Pertigaan Lampu Merah Jatibarang, seorang pria mengamuk sambil menghunuskan pisau di tangannya dan mengejar mangsa di sekitarnya, Senin (20/4).

Kejadiannya, sekitar pukul 08.00 sebuah truk yang mengangkut rombongan Singa Depok Kharisma melintas di Jalan Siliwangi Jatibarang yang akan manggung di Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat. Mendadak ketika melintasi simpang tiga Taman BRI Jatibarang, salah satu penumpang rombongan seniman tersebut terjatuh dari atas truk.

Anehnya, setelah terjatuh kebanyakan korban tergelatak tidak berdaya, tapi berbeda dangan yang dialami Ipin (26) warga Blok D Desa Tugu Kecamatan Lelea yang akan tampil dihadapan publik dengan kostum kedok menyon dalam pementasan bersama grup sisingaan tersebut. Sesaat setelah jatuh, kejadian mengejutkan mewarnai sekitar lokasi dengan korban yang langsung berlari kencang menuju simpang tiga lampu merah.

Kontan saja dari mulai ujung jalan Siliwangi tersebut warga dicemaskan dengan tingkah korban yang mengejar satu persatu warga sambil menghunuskan sebilah pisau. Posisi terakhir Ipin yang berada tepat di tengah persimpangan membuat kendaraan dari tiga arah menjadi macet total dan warga sekitar dihantui ketakutan dengan ulah yang sangat mengkhawatirkan tersebut.

Namun celakanya, ketika ada salah satu warga yang berteriak copet, maka warga lainnya menyambutnya dengan kekompakan untuk dapat meringkus dengan berbagai cara. Tak ayal, aksi kejar-kejaran dan upaya untuk melumpuhkan yang dilakukan warga tidak dapat terhindarkan. Korban pun akhirnya dapat dibekuk dan tidak henti-hentinya mendapat pukulan warga yang kesal dengan ulahnya yang meresahkan.

Beruntungnya, salah satu saudaranya yang segera meminta pertolongan kepada petugas SPK Polsektif Jatibarang dengan memberitahukan kondisi korban yang dalam keadaan terganggu jiwanya. “Awalnya ada masalah keluarga, istrinya yang kerja di Arab selalu mengirimkan uangnya ke orang tuanya. Dan waktu pulang langsung ngajak cerai,” tutur paman korban, Sarka (29) kepada Radar. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu