Powered By Blogger

Minggu, 26 April 2009

Kantor Kas BPR MH Disatroni Maling



*) Isi brankas raib digondol maling

KERTASEMAYA—Kantor Kas BPR Mitra Harmoni Kertasemaya yang terletak di sisi jalur pantura Desa Tulungagung, dikabarkan disatroni maling dan sejumlah isi brankas raib, Selasa (21/4).

Berdasarkan keterangan di lokasi, kejadian tersebut tidak diketahui secara pasti oleh pihak bank, hanya saja kondisi kantor yang mencurigakan diketahui sejumlah karyawan saat akan masuk kerja sekitar pukul 08.00 WIB.

Data di lokasi menyebutkan, kondisi pintu bank tampak rusak dengan kondisi seperti bekas dicongkel dan ruangan hampir tidak tampak semrawut. Hanya saja, kondisi yang sangat mencengangkan yakni diketahuinya brankas dalam keadaan terbuka dan sudah tidak berisi lagi, dan terdapat bekas congkelan yang diduga dirusak oleh pelakunya.

Mengenai kejadian tersebut, dari sejumlah karyawan yang ada di kantor sambil mempersiapkan kantor untuk kembali beroperasi tidak ada yang berani memberikan komentar. Jenis barang yang hilang dan jumlah kerugian yang diderita akibat kejadian tersebut masih belum dapat dipastikaan, dan belum ada pihak yang dapat menjelaskan secara pasti.

Peristiwa yang masih dalam tanda tanya besar tersebut, kasusnya di tangani Polres Indramayu. “Peristiwa kehilangan yang dialami BPR Mitra Harmoni Kertasemaya masih dalam proses penyelidikan kepolisian, dan untuk jenis maupun jumlah barang yang hilang kami belum menerima laporan dari pihak bank,” terang Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi kepada wartawan, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Cireks KA 92 Aspan Jalur Tertahan 5 Jam



*) Tersebar Kabar KA Anjlok

WIDASARI—Diduga kehabisan pelumas pada salah satu roda gerbong, KA Cirebon Ekspres dengan nomor KA 92 jurusan Jakarta - Cirebon mengalami Aspan (As panas) melakukan pemberhentian darurat di KM 173+67, Senin (20/4) sekitar pukul 08.45 WIB.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar, ketika kereta yang membawa serta 4 gerbong kelas bisnis, 4 gerbong kelas eksekutif, 1 gerbong kereta makan (restorasi) dan gerbong pembangkit melintasi stasiun Telagasari di Kecamatan Lelea, oleh petugas stasiun setempat diketahui ada kepulan asap dari bagian bawah salah satu gerbong.

Oleh petugas tersebut, Masinis bernama Sutisna dengan asisten Diki dari Dipo KA Stasiun Cirebon langsung dihubungi lewat saluran telepon khusus agar segera melakukan pemberhentian darurat dan mengecek asal kepulan asap yang mencurigakan. Dan kereta berhasil berhenti darurat di KM 173+67 tepatnya di Desa Bunder Kecamatan Widasari, dan dapat diketahui kepulan asap tersebut berasal dari salah satu as roda gerbong kereta makan dengan kondisi as panas tanpa penutup dan tiga buah baut as sudah dalam keadaan terlepas.

Karena kondisi tersebut, gerbong kereta makan KM2-82503 yang terletak di belakang 4 gerbong kelas bisnis dan satu gerbong pembangkit, dilepas bersama 4 gerbong eksekutif. Dan untuk sementara waktu, 4 gerbong kelas bisnis dan kereta pembangkit.

Proses evakuasinya, setelah lomotif menarik 5 gerbong kelas bisnis dan pembangkit ke Stasiun Jatibarang, 4 gerbong kelas eksekutif mendapat giliran evakuasi ke tempat yang sama. Setelah memakan waktu beberapa lama untuk menyatukan kembali rangkaian gerbong di Stasiun Jatibarang tanpa menyertakan kereta makan, rangkaian Cireks KA 92 kembali melanjutkan perjalanan ke Cirebon sekitar pukul 11.09 WIB.

Sedangkan kereta makan yang mengalami kemacetan pada salah satu rodanya, masih berada di lokasi menunggu kereta teknisi guna perbaikan dan berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB.

Akibat peristiwa tersebut, jalur menuju Cirebon tertahan beberapa jam dan jalur menuju Jakarta antara Jatibarang – Telagasari difungsikan sementara untuk dua arah dengan pengaturan dari Stasiun Jatibarang. Dan dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.

Kepala Stasiun Jatibarang Heru Hertadi membantah informasi yang mengabarkan terjadinya peristiwa kereta anjlok di wilayahnya. “Yang ada bukan kereta anjlok, tapi salah satu roda gerbong KM yang terdapat dalam rangkaian Cireks KA 92 mengalami Aspan,” jelasnya saat dikonfirmasi Radar, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Sabtu, 25 April 2009

Diduga Stress Pemuda Bonyok Dimassa


JATIBARANG—Peristiwa mencengangkan terjadi di Pertigaan Lampu Merah Jatibarang, seorang pria mengamuk sambil menghunuskan pisau di tangannya dan mengejar mangsa di sekitarnya, Senin (20/4).

Kejadiannya, sekitar pukul 08.00 sebuah truk yang mengangkut rombongan Singa Depok Kharisma melintas di Jalan Siliwangi Jatibarang yang akan manggung di Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat. Mendadak ketika melintasi simpang tiga Taman BRI Jatibarang, salah satu penumpang rombongan seniman tersebut terjatuh dari atas truk.

Anehnya, setelah terjatuh kebanyakan korban tergelatak tidak berdaya, tapi berbeda dangan yang dialami Ipin (26) warga Blok D Desa Tugu Kecamatan Lelea yang akan tampil dihadapan publik dengan kostum kedok menyon dalam pementasan bersama grup sisingaan tersebut. Sesaat setelah jatuh, kejadian mengejutkan mewarnai sekitar lokasi dengan korban yang langsung berlari kencang menuju simpang tiga lampu merah.

Kontan saja dari mulai ujung jalan Siliwangi tersebut warga dicemaskan dengan tingkah korban yang mengejar satu persatu warga sambil menghunuskan sebilah pisau. Posisi terakhir Ipin yang berada tepat di tengah persimpangan membuat kendaraan dari tiga arah menjadi macet total dan warga sekitar dihantui ketakutan dengan ulah yang sangat mengkhawatirkan tersebut.

Namun celakanya, ketika ada salah satu warga yang berteriak copet, maka warga lainnya menyambutnya dengan kekompakan untuk dapat meringkus dengan berbagai cara. Tak ayal, aksi kejar-kejaran dan upaya untuk melumpuhkan yang dilakukan warga tidak dapat terhindarkan. Korban pun akhirnya dapat dibekuk dan tidak henti-hentinya mendapat pukulan warga yang kesal dengan ulahnya yang meresahkan.

Beruntungnya, salah satu saudaranya yang segera meminta pertolongan kepada petugas SPK Polsektif Jatibarang dengan memberitahukan kondisi korban yang dalam keadaan terganggu jiwanya. “Awalnya ada masalah keluarga, istrinya yang kerja di Arab selalu mengirimkan uangnya ke orang tuanya. Dan waktu pulang langsung ngajak cerai,” tutur paman korban, Sarka (29) kepada Radar. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Pria Muda Regang Nyawa Di Atas Bus

JATIBARANG—Awak dan penumpang bus PO Bhinneka nopol E 7645 KA jurusan Slipi – Cirebon dikejutkan dengan diketahuinya salah satu penumpang sudah dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 02.00, Senin (20/4).

Dari informasi yang diperoleh, korban yang memiliki identitas bernama Warsana (34) tercatat sebagai warga Jalan Indraloka 1 RT08/010 Kelurahan Wijaya Kusuma Kecamatan Grogol Jakarta Barat, diketahui sudah tidak bernyawa oleh kondektur bus, Karman (40) asal Maja Kabupaten Majalengka saat hendak meminta ongkos di kawasan Pantura Pamanukan Subang.

Oleh penumpang di sisi korban, Sujadi (53) warga Kelurahan Bendungan Hilir Tanah Abang Jakarta Pusat berusaha membangunkan korban untuk segera membayar ongkos yang diminta kondektur. Tapi upaya sebanyak tiga kali tidak membuahkan hasil alias korban terlihat tertidur pulas.

Karena penasaran, awak dan penumpang bus berusaha memeriksa denyut nadi korban yang kondisinya semakin mencurigakan, karena menurut Sujadi korban pada saat menaiki bus langsung duduk dan tertidur pulas.

Kontan saja setelah diketahui tidak ada denyut nadi, awak bus berusaha mencari rumah sakit di sepanjang jalur yang dilalui. Dan sekitar pukul 03.30, bus yang dikemudikan Ade Suherman (50) warga Desa Pancawati Klari Kabupaten Karawang tersebut melakukan pemberhentian di simpang tiga Pilangsari depan Pos PJR Jatibarang.

Dari atas bus, korban yang sudah tanpa nyawa tersebut dievakuasi oleh petugas Polsektif Jatibarang untuk segera dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang dengan harapan dapat tertolong.

Setelah mendapat pemeriksaan tim medis di ruang UGD, di tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda mencurigakan seperti luka atau memar dan tanda lainnya. Diduga, dari hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal akibat kambuhnya penyakit jantung yang dideritanya.

Hingga berita ini ditulis, korban sudah dibawa pulang keluarga dari RS ke asal kediamannya di Desa Cidempet Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Jalur Pantura Terus Mengintai Korban



JATIBARANG—Pengguna jalan yang melintasi jalur pantura dituntut untuk waspada terhadap kondisi jalan yang kian memprihatinkan. Jika tidak, akibatnya tidak tanggung-tanggung, dari lecet bahkan mengalami kehilangan nyawa untuk selamanya.
Salah satunya Indra Wijaya (23), pengemudi sepeda motor Suzuki Smash nopol B 6997 PDM asal Desa Pepedan Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes ini, Sabtu (18/4) sekitar pukul 12.00 terjebak lubang jalan dan terlempar hingga belasan meter.

Berdasarkan keterangan di lokasi, saat itu Indra yang sedang melakukan perjalanan menuju Jakarta, ketika sedang melaju kencang di jalur pantura Blok Kempluk Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang Indramayu mendadak dikejutkan oleh sebuah angkutan umum yang melakukan pemberhentian mendadak.

Kontan saja, memilih selamat dengan berupaya mengambil jalur kanan arah Jakarta , dan saat kembali mengambil jalur kiri ban motor bagian depannya terperosok ke dalam lubang berbentuk memanjang. Karuan saja motor sangat sulit untuk dikendalikan seperti layaknya kuda liar yang hendak di karantina.

Si pengemudi yang begitu saja terlempar dari jok motor, tak berdaya dengan hantaman jalur yang terbuat dari bahan semen cor tersebut. Ternyata lubang tersebut sering menjebak pengguna jalan, di lokasi tersebut tampak tambalan dengan menggunakan aspal yang sangat tidak sempurna.

Kondisi korban berdarah-darah dan kendaraan yang rusak, beberapa saat kemudian dievakuasi warga ke bahu jalan untuk menghindari kendaraan lain yang padat melintas. “Kondisi jalan yang seperti ini seharusnya dengan cepat mendapat perhatian serius pihak terkait, dan seharusnya juga pihak terkait cepat tanggap jangan menunggu korban banyak dulu baru dilakukan perbaikan,” keluh warga setempat Bambang (27) kepada Radar, kemarin.

Diharapkan warga, seharusnya perbaikan jalan yang dilakukan jangan hanya dipandang sebagai proyek semata untuk mencari keuntungan, tapi dipikirkan juga keselamatan pengguna jalan yang sangat mengharapkan adanya fasilitas umum layak dan memberikan kenyamanan serta keamanan. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Pemilik Handpone Jadi Bidikan Penipu

KEDOKANBUNDER—Hati-hati dan waspada mungkin harus dapat dijadikan dasar dalam menyikapi adanya suatu kabar atas kemenangan dalam undian dengan hadiah belasan bahkan puluhan juta rupiah.

Salah satu modus penipuan yang dilakukan yakni melalui handpone, dengan dalih pengguna nomor memenangkan undian yang digelar salah satu perusahaan seluler, penipunya memberikan kabar yang sangat meyakinkan kepada pemilik nomor yang dihubungi.

Seperti halnya yang dialami Wawan Wijaya (23) warga Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder, pada Minggu (12/4) sekitar pukul 09.00 handpone miliknya dengan menggunakan nomor Telkomsel dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Telkomsel Grapari Pusat di Jakarta. Dikabarkannya, nomor yang dihubunginya tersebut merupakan pemenang undian pelanggan terbaik kedua se-Jawa Barat, dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai senilai Rp15 juta dan bonus pulsa Rp1 juta.

Diduga karena aksi sebelumnya sering gagal yang memerintahkan pemenangnya melalui proses transfer ATM, saat itu pelaku yang menggunakan nomor 081385123742 menawarkan dua pilihan yakni transfer melalui ATM atau datang langsung ke Jakarta.

Beruntungnya, Wawan yang tidak saja langsung mempercayainya, kontan tidak mempercayainya dan memang sebelumnya sudah mendapatkan kabar banyak penipuan melalui handpone. “Saya jawab aja mau langsung ke Jakarta, dan mendengar pilihan saya dijawabnya kalau sampai di Jakarta harus terlebih dulu menghubungi nonor itu,” tutur Wawan saat ditemui Radar, kemarin.

Sementara itu, diungkapkan salah seorang petugas satuan pengamanan (Satpam) sebuah perbankan di Jatibarang, dirinya sudah beberapa kali mencegah nasabah di perbankan tempatnya bertugas melakukan transaksi transfer karena identitas dan alamat penelepon tidak jelas. “Biasanya kalau orang yang belum mengerti kelihatan bingung dalam mengoperasikan ATM, dan nasabah terus melakukan hubungan melalui handponnya. Dan kalau yang ada yang tetep ngotot, ya saya persilahkan dengan catatan jangan menyalahkan pihak bank kalau terjadi hal yang tidak diinginkan,” tandas Sukiman. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Selasa, 21 April 2009

Bus Sinar Jaya Tabrak 2 Pohon Hingga Tumbang



*) Sekarat Terjepit Sopir Tewas Mengenaskan

WIDASARI—Kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura kembali terjadi dengan merenggut nyawa pengemudi bus yang tewas dalam kondisi mengenaskan sekitar pukul 02.00, Kamis (16/4) dini hari.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar di lokasi, peristiwanya bermula ketika PO Sinar Jaya nopol B 7567 XL dari arah Jakarta dengan tujuan Cilacap tersebut melaju di jalan lama Celeng Lohbener – Widasari. Ketika memasuki jalan raya Desa Ujung Pendok Widasari, bus yang konon dikabarkan sedang menyalip kendaraan lainnya mendadak kaca bagian depan bus yang dikemudikan A Hendra Kelana (42) asal Kampung Tambun RT 4/3 Kertasari Bekasi pecah terkena hantaman benda tumpul.

Kontan saja, kaca yang berhamburan tersebut mengenai muka sopir dan mengganggu pandangannya karena kedua matanya terkena serpihan pecahan kaca. Sang kenek yang berada di samping kiri sopir dengan dihantui kepanikan karena sopirnya lepas kemudi, berusaha mengambil alih kemudi agar bus tersebut tetap dapat dikendalikan.

Kenek yang mengaku bernama Wahyu Hidayat (29) warga Timbang RT 3/1 Desa Penambongan Purbalingga Jateng yang hendak berupaya mengambil alih kemudi tersebut, mendadak tercengang ketika dilihatnya dua pohon besar sudah berjarak sangat dekat. Mobil yang melawati bahu jalan sebelah kanan dan selokan tersebut, berhenti tanpa rem setelah menghantam dua pohon mangga berukuran besar hingga salah satunya tumbang. Sopir yang sekujur tubuhnya dipenuhi pecahan kaca tidak berdaya melawan besi dan baja mobil yang menghimpit tubuhnya. Korban yang dapat dievakuasi masih dalam keadaan sekarat segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang.

Namun, takdir manusia siapa yang tahu, korban yang semula masih berteriak sakit di ruang UGD tersebut, beberapa saat kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dalam pertolongan tim medis.

Diungkapkan Wahyu, awal kejadiannya pada saat sedang menyalip kendaraan lainnya dari arah yang sama, mendadak dari arah berlawanan melaju sebuah sepeda motor. Dilihatnya motor tersebut memilih turun dari aspal, dan secepat kilat salah satu dari pengendara motor itu melemparkan batu ke arah sopir. “Saya melihat yang bonceng turun dari motor dan melemparkan batu, dan pecahan kaca mengenai mata sopir. Lalu mobil oleng ke kanan dan saya berusaha memegang kemudi, pengennya nginjak rem, tapi mobil sudah dekat dengan pohon dan saya hanya bisa pasrah,” tuturnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Aparat Sita Ratusan Botol Miras Dari Cirebon


JATIBARANG—Pengamanan kepolisian yang difokuskan pada tahapan rekapitulasi hasil pemilu legislatif di setiap PPK, dimanfaatkan pelaku pendistribusian minuman beralkohol untuk menyalurkannya ke sejumlah tempat.

Diprediksi ada celah aman pada titik lengah aparat penegak hukum yang sedang mengamankan tahapan pemilu tersebut, Usman Efendi warga Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kodya Cirebon dengan menggunakan mobil Daihatsu Grand Max pick up nopol E 8487 AQ tertangkap petugas saat hendak mengirimkan ratusan botol minuman beralkohol dari Cirebon ke wilayah Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder, Senin (13/4).

Awalnya, sekitar pukul 16.30 petugas dari Unit Patroli Polsektif Jatibarang mencurigai mobil yang melaju kencang di jalan Siliwangi dengan kedapatan mengangkut barang yang ditutupi terpal warna coklat. Sehingga petugaspun segera berupaya melakukan pengejaran dan berhasil memberhentikan mobil tersebut di jalan raya Bulak.

Dijelaskan Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi melalui Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH, pengejaran yang dilakukan anggotanya tersebut berhasil mengamankan barang bukti muatan yang diangkut berupa mihol jenis Bir dan New Port dengan kandungan alkoholnya mencapai 20 persen. Modus operandi yang digunakan untuk mengelabui petugaspun dilakukan tersangka dengan mengemas botol mihol ke dalam karton (dus) air mineral yang tersusun rapih.

Diakui tersangka, muatan yang diangkutnya tersebut awalnya memang memenuhi bak mobil, dan saat tertangkap sudah berkurang karena sejumlah mihol telah dikirimkan ke beberapa tempat yang lokasinya enggan dibeberkan kepada petugas.

Pengemudi yang sekaligus pemilik mihol tersebut akhirnya menjalani proses pemeriksaan dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya melalui proses hukum yang berlaku. “Walaupun fokus pada pengamanan tahapan rekapitulasi pemilu, kami tetap menjaga wilayah dari gangguan kamtibmas dan menindak tegas pelaku kejahatan. Dan kondusifitas pemilu harus tetap terjaga dengan baik demi suksesnya pesta demokrasi,” tegasnya didampingi Kanit Patroli Aiptu Khalil kepada Radar, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Massa Parpol Luruk PPK




*) 80 Persen kotak suarat suara bermasalah dengan segel, rekapitulasi dibatalkan

KERTASEMAYA—Massa dari sejumlah partai politik peserta pemilu 2008 mendatangi Sekertariat PPK Kecamatan Kertasemaya atas ditemukannya sejumlah kejanggalan pada kotak surat suara, Sabtu (11/4).

Proses rekapitulasi hasil pemilu legislatif di Kecamatan Kertasemaya yang akan dimulai Sabtu (11/4) batal dilaksanakan. Hal tersebut dikarenakan sejumlah saksi partai politik, calon legislatif dan panwaslucam setempat menemukan adanya kecurigaan kecurangan. Dan temuan yang didapatkan sekitar 80 persen berupa kotak suarat suara tidak tersegel, gembok tanpa segel, gembok yang semula berwarna hitam menjadi kuning, dan gembok bersegel terdapat lubang pada segel tepat di lubang kuncinya, juga terdapat kunci yang masih menempel pada gembok kotak suarat suara.

Atas temuan tersebut, proses rekapitulasi yang telah dijadwalkan tertunda dan aksi massa melibatkan caleg, kader dan simpatisan parpol tersebut terdiri dari Partai PDIP, PKS, Demokrat, PBB, PKPB dan PKB.

Untuk memperjelas kecurigaan tersebut, Panwascam bersama wakil dari masing-masing parpol memeriksa kotak suarat suara yang disimpan di aula kantor kecamatan dan gudang tanpa nama berjarak sekitar 100 meter dari Sekertariat PPK. Di dua tempat tersebut, ditemukan sejumlah temuan yang sebelumnya diindikasikan sebagai tindakan kecurangan.

Sehingga massa sepakat untuk menyerahkan masalah tersebut pada proses hukum untuk ditindaklanjuti, dan meminta pemungutan suara untuk diulang. “Pemilu dapil 3 Kabupaten Indramayu di Kecamatan Kertasemaya menimbulkan kecurigaan dan faktanya sangat jelas dengan temuan di dalam gudang penyimpanan kotak suarat suara, dan dari keterangan para saksi benar adanya. Pokoknya pemilu di Kecamatan Kertasemaya harus diulang,” ungkap Sekjen DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu Kadiman di hadapan wartawan.

Ditegaskan Ketua Panwaslucam Kertasemaya Teguh Priyatno, bahwa ketentuan untuk membuka kotak suarat suara tersebut dapat dilakukan setelah proses rekapitulasi selesai.

Hingga berita ini ditulis, massa kembali melakukan aksinya dengan mendatangi ke beberapa PPK yang diduga terdapat hal yang sama. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Diporsir, Anggota PPK Masuk RS


JATIBARANG—Anggota PPK Kecamatan Widasari, H Nursim (58) warga Desa Ujung Jaya Widasari terkapar saat menjalankan tugasnya, Sabtu (11/4) malam di Sekertariat setempat.

Dituturkan istrinya, Hj Kasti (54), suaminya yang sedang dalam melaksanakan tugas sebagai anggota PPK tersebut dikabarkan jatuh pingsan dan dilarikan ke RS pada Sabtu malam. “Pingsannya di kecamatan, mas,” tuturnya kepada Radar, Minggu (12/4).

H Nursim yang mengalami penurunan stamina yang sangat drastis karena kodisi tubuh yang tidak stabil, dari terkuras tenaga dan pikirannya yang mengakibatkan fisiknya tidak mampu menahan lelah dan letihnya dalam pelaksanaan tugas dalam pemilu legislatif 2009 kemarin.

Sementara itu, proses rekapitulasi yang dipastikan akan menyita waktu lebih lama dari yang dijadwalkan, diprediksi akan ada korban lainnya yang akan mengalami hal sama seperti H Nursim yang masih dalam perawatan tim medis di ruang perawatan Abu Bakar RSIZ Jatibarang.

Hingga berita ini ditulis, kondisi fisik korban masih dalam kontrol tim medis dan korban belum dapat dimintai keterangan. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Kritis Kesetrum Saat Pasang Tenda TPS


JATIBARANG—Niat tulus secara sukarela ikut berperan dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu, Daryono (25) warga Blok Jatigentong Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat dengan mengalami luka bakar serius menjadi penghuni baru salah satu ruang perawatan di RSIZ Jatibarang, Rabu (8/4).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar, korban yang notabene berprofesi sebagai petani konon membantu petugas TPS 19 di desanya mendirikan tenda untuk pelaksanaan pemungutan suara besok (9/4). Saat itu dibawah turunnya hujan, korban yang sempat diingatkan rekannya untuk menunda memasang rangka besi tenda hingga hujan reda memaksakan diri terus bekerja.

Namun, pemikiran korban yang berbeda dengan rekannya, tetap pada pendiriannya yang bertujuan agar tenda segera berdiri dan dapat siap digunakan. Ironisnya, ketika sedang mengangkat sebatang rangka tenda yang terbuat dari besi tersebut, tanpa disadarinya ujung batang besi bagian atasnya teraliri arus listrik dari kabel sentral PLN yang melintang di atasnya.

Tingginya tegangan listrik tak ayal membuat korban tak berdaya dan berupaya melepaskan batang besi yang dipegang kedua tangan dan terjepit selangkangan korban serta menempel di bagian perut. Kontan saja peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 tersebut membuat panik rekan-rekannya, dan korban pun segera dilarikan ke RS dalam kondisi mengkhawatirkan.

Akibat sengatan arus listrik bertegangan tinggi tersebut, korban mengalami luka bakar di kedua tangan, paha kiri dan kanan juga bagian perut. Dalam kondisi kritis, korban tak henti-hentinya berteriak dan bersikap layaknya orang kesurupan. “Padahal sudah diingatkan untuk menunggu hujan reda, tapi Daryono terus saja memasang tenda agar cepat selesai,” kata salah satu anggota KPPS yang bertugas di TPS 19 Desa Segeran Kidul, Said kepada Radar, kemarin di lobi RS. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Selasa, 14 April 2009

Mobil Pemudik Pemilu Masuk Sungai


JATIBARANG—Nasib malang dialami serombongan keluarga yang akan mudik ke kampung halamannya untuk memberikan hak pilihnya pada 9 April besok. Kendaraan yang digunakannya mendadak tergelincir di pantura Pilangsari Jatibarang dan terjun ke sungai Sindupraja sekitar pukul 22.45, Selasa (7/8).

Mobil minibus Mitsubishi nopol B 2448 ZM yang dikemudikan Udin (22) warga Desa Sumingkir Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, yang membawa serta keluarganya dari Jakarta. Saat memasuki jalur pantura Desa Pilangsari, mendadak ban depan sebelah kanannya meledak. Tidak kepalang kaget, pengemudinya berupaya agar kemudinya dapat dikendalikan, tapi tetap saja ketidakseimbangannya membuat mobil tersebut hampir melompati median jalan.

Melihat dari arah berlawanan melaju kencang sebuah bus malam dengan jarak yang sangat dekat, pengemudinya dengan maksimal membanting kemudinya ke kiri. Alhasil, ban mobil bagian belakang sebelah kiri yang juga meledak dan kaca bagian depan pecah ketika menghantam median jalan, membuahkan teriakan histeris para penumpangnya. Beruntungnya mobil masih dapat dikendalikan ke arah kiri dan terjerembab masuk ke dalam sungai Sindupraja. Saat mobil sudah berada di sungai dengan arus yang tidak begitu deras, para penumpangnya berusaha menyelamatkan diri dengan memanfaatkan jendela samping kanan.

Peristiwa kecelakaan yang tidak lama langsung mendapat penanganan petugas tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja kondisi mobil dalam keadaan rusak dan penumpangnya mengalami shock. “Kalau setirnya ga bisa dikendalikan ke kiri, resikonya dihantam sama mobil yang dari arah Cirebon,” tutur Udin saat ditemui Radar ketika proses evakuasi kendaraan, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Rabu, 08 April 2009

Kopayu Tabrak 2 Motor, 1 Sekarat



LOHBENER—Belum diketahui penyebabnya, sebuah angkutan umum Kopayu mendadak menabrak dua sepeda motor, Sabtu (4/4) sekitar pukul 16.00 di jalan raya pantura Lohbener.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar di lokasi kejadian, Kopayu nopol E 7930 P yang ditinggal kabur pengemudi beserta awaknya semula melaju dari arah Widasari menuju Celeng Lohbener. Namun ketika memasuki pantura Blok Sangen Desa Legok Kecamatan Lohbener, mendadak dengan kecepatan tinggi keluar dari jalur dan menabrak dua sepeda motor dan melukai korbannya.

Menurut keterangan sejumlah sumber, sebelum kendaraan tersebut terjerembab menghantam tumpukan batu yang berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan, sekira 200 meter sebelum lokasi kejadian menyerempet seorang warga setempat yang diketahui sebagai calo angkum di perempatan Slaur.

Dari kejadian tersebut, sepeda motor Honda Win nopol E 3444 P yang dikemudikan Tokin (22) warga Blok Bojong Desa Jatisawit Lor Kecamatan Jatibarang yang berboncengan dengan Tohadi (23) warga Blok Slaur Bruntak Desa Bojongslawi Kecamatan Lohbener rusak karena ditabrak dari belakang. Dan sebuah motor Honda Astrea Star nopol E 3169 PB berada di kolong mobil tersebut. Oleh warga, Tohadi dengan luka serius di kepala dan tangan segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang, sedangkan Tokin hanya menderita luka lecet.

Dikatakan seorang penumpang, peristiwanya begitu cepat terjadi dan tidak diketahui penyebabnya. “Waktu kejadian saya tidak tahu persis, dan saya hanya bisa teriak bersama penumpang lainnya,” tutur Surniti (39) warga Desa Wanguk Kecamatan Anjatan kepada Radar, kemarin di lokasi.

Sementara itu, Tokin yang saat itu sedang melaju santai bersama temannya juga dikejutkan dengan hantaman keras dari arah belakang yang mengakibatkan dirinya terlempar dan sempat berada di kolong mobil. “Pas ditabrak teman saya langsung terlempar, dan saya bersukur bisa selamat walaupun sempat berada di bawah kolong mobil,” katanya saat ditemui Radar, kemarin di lobi RS.

Hingga berita ini ditulis, sopir dan awak Kopayu masih belum diketahui keberadaannya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Bocah Terluka Parah Tanpa Identitas Dijemput Keluarga

*) Pergi dari rumah setelah menghadiri pengajian

JATIBARANG—Terkuak sudah identitas bocah malang tanpa identitas dengan luka serius di bagian kepala dan bahu sebelah kiri, setelah pihak keluarga mendapatkan informasi ciri-ciri bocah dari pihak KAI. Pihak keluarga yang tiba di RSIZ Jatibarang pada Selasa (7/4) dini hari sekitar pukul 00.50 datang bersama pihak pemerintah desanya guna menjemput korban untuk dibawa pulang.

Dituturkan kakak korban, Eko (28), bocah yang diakuinya sebagai adik kandungnya tersebut memiliki nama Sohidi (15) dengan alamat Dusun Notog Kelurahan Kalirajo Kecamatan Patikraja Banyumas. Bocah yang dikenal pendiam dan mengalami shock setelah ibunya, Misem, meninggal dunia dua tahun lalu.

Sebelum meninggalkan rumah pada Rabu (25/3), malamnya menghadiri pengajian bersama bapaknya, Karyadiman (68) di balai desa setempat hingga dini hari dan pulang ke rumah. Namun, esoknya ketika menjelang sore, sepeda miliknya yang biasa digunakan untuk main sudah ada di rumah. Kecurigaanpun timbul di benak keluarga dan sejak itu dilakukan upaya pencarian.

Pada Senin (6/4) sore, pihak keluarga menerima informasi ada seorang anak dengan dilengkapi ciri-ciri ditemukan di Stasiun Jatibarang Indramayu, dan sudah dalam perawatan tim medis yang penyebab lukanya masih belum diketahui dengan jelas. Bocah yang dikenal pendiam dan tidak banyak bicara tersebut, ternyata menderita depresi setelah kehilangan ibunya. Dan sejak ibunya meninggal, Sohidi telah tiga kali pergi dari rumah yang diduga karena merasa lingkungan sekitarnya terkadang tidak bersahabat. Yang pertama kali pergi ditemukan keluarga di daerah Batu Raden, dan yang keduanya ditemukan di sekitar terminal Purwokerto. “Ini yang ketiga kalinya, mas. Adik saya memang susah diajak bicara, kondisi seperti ini sejak ibu meninggal,” kata Eko saat ditemui Radar, kemarin di ruang UGD RSIZ Jatibarang.

Sementara itu, pihak keluarga yang masih penasaran dengan luka yang dialami korban, masih berupaya mencari tahu kebenarannya. Dan hingga berita ini ditulis, korban sudah dibawa pulang keluarga. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Bocah Tanpa Identitas Jatuh Dari KA



JATIBARANG—Tragis nian nasib yang dialami seorang bocah tanpa identitas yang mengalami luka di bagian mukanya, Sabtu (4/4).

Diperoleh informasi, bocah berperawakan kurus dengan penampilan kumal tersebut dikabarkan jatuh dari sebuah kereta api di stasiun Jatibarang sekitar pukul 08.30, diperkirakan berumur sekitar 15 tahun berambut pendek lurus. Bocah malang tersebut oleh petugas Polsektif Jatibarang dilarikan ke RS setelah mendapat laporan warga sekitar pukul 16.30. Dalam kondisi tidak berdaya, bocah ingusan itu menderita luka robek di pelipis kiri sepanjang sepuluh sentimeteran, dan kedalamannya hingga menembus lubang telinga bagian dalam.

Kepala Stasiun Besar Jatibarang Heru Hertadi saat dikonfirmasi Radar melaui ponselnya membenarkan adanya penumpang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang terjatuh di sekitar Stasiun Jatibarang. “Korban sudah mendapat pertolongan tim medis, dan untuk penyebabnya kami masih belum bisa memastikan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH membenarkan adanya peristiwa tersebut ketika Radar berupaya untuk mencari tahu penyebabnya.

Si bocah yang terus merintih kesakitan di ruang RSIZ Jatibarang, mengaku bernama Kadiman alias Roy bin Eko yang berasal dari Desa Nutuk Banyumas Cilacap.

Hingga berita ini ditulis, identitas pasti korban masih belum dapat dipastikan, sehingga menyulitkan petugas untuk menyampaikan kabar kepada keluarganya. Dan hingga Minggu (5/4) si bocah masih tergeletak di ruang UGD RSIZ karena tidak ada yang dapat menyelesaikan administrasi RS yang nominalnya sebesar Rp600 ribu. (tar)

sumber : Radar Indramayu

7 Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun


WIDASARI—Volume kendaraan di jalur Pantura ruas Lohbener – Widasari yang hanya satu jalur dengan dua arus dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan kepadatan kendaraan signifikan.

Padatnya jumlah kendaraan di ruas satu jalur dua arah antara Lohbener – Widasari, dalam kurun waktu belum terhitung 24 jam telah terjadi dua kali kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan roda empat, Sabtu (28/3).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, kecelakaan pertama terjadi pada pukul 00.20 di jalan raya Desa Leuwigede Kecamatan Widasari. Peristiwanya berawal ketika terjadi antrian panjang dari arah Jakarta menuju Cirebon, di barisan paling belakang sebuah Dum Truck nopol E 9179 V tanpa diketahui penyebabnya secara jelas seketika menabrak minibus Nissan Terrano nopol B 8554 LR yang sedang mengantri jalur. Terrano yang dengan keras diseruduk terdorong hingga menabrak Toyota Avanza nopol B 7701 JK, dan Terrano yang mendadak dikejutkan dengan hantaman keras dari arah belakang juga mengalami hal yang sama dan menabrak truk box nopol B 9822 QK hingga keluar jalur.

Sementara itu, peristiwa tabrakan beruntun yang kedua terjadi di jalur Pantura Desa Ujungjaya Widasari dengan melibatkan tiga mobil yang mengalami kerusukan parah. Bermula ketika truk Mitsubishi yang dikemudikan Maskuri (45) warga Kudus sedang menyalip Toyota LGX nopol L 1054 NJ yang dikendarai Ansyari warga Surabaya, tiba-tiba truk yang digunakan untuk angkutan ayam tersebut mengalami copot ban bagian belakang sebelah kanan. Saat oleng, dari arah berlawanan sedang melaju KIA Visto nopol AA 8479 LK yang dikemudikan Luk Luk Nurafifah warga Alun-Alun Selatan Magelang, truk yang sulit dikendalikan tersebut sisi kanannya menghantam sisi KIA hingga truk terbalik di tengah jalan.

Begitupun dengan KIA yang disambar berputar beberapa kali di tengah jalur dan dihantam oleh Toyota LGX yang sebelumnya disalip truk ayam. KIA yang hampir saja terjun ke sungai yang berada di tepi jalan, terselamatkan oleh sebuah batang pohon mangga.

Dari dua peristiwa tersebut beruntungnya tidak jatuh korban jiwa, hanya saja tujuh kendaran mengalami kerusakan parah. Hal tersebut karena adanya penutupan jalur lingkar Widasari – Jakarta menuju Jakarta sedang ditutup sehubungan adanya proyek pembangunan jalan. Sehingga kendaraan dari dua arah bertumpuk di jalur sempit dan menimbulkan antrian panjang dan peningkatan volume kendaraan.

Kapolsek Widasari AKP Bendi Ujianto saat dikonfirmasi Radar membenarkan telah terjadi dua kali tabrakan beruntun, dan kasusnya dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Indramayu. “Jalur lingkar sebagai jalan baru yang biasanya digunakan untuk kendaraan dengan tujuan Jakarta, sejak ditutup dalam rangka perbaikan oleh pihak proyek tidak menutup kemungkinan menumpuknya jumlah kendaraan di jalur dua arah dan sering menyebabkan antrian yang menuntut pengemudinya untuk lebih waspada dan hati-hati,” paparnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Motor vs Kopayu 2 Tewas Tanpa Identitas


JATIBARANG—Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan Letnan Joni Jatibarang yang melibatkan angkutan umum jenis kopayu dengan sepeda motor, dua korban tewas mengenaskan tanpa identitas, Selasa (24/3).

Berdasarkan keterangan di lokasi, peristiwa tragis yang terjadi sekitar pukul 07.30 tersebut bermula ketika motor Honda Vario nopol E 4084 VW warna pink yang melaju kencang dari arah Jatibarang menuju Pilangsari. Diduga, sepeda motor yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi tersebut seketika dikejutkan oleh sebuah angkutan umum jenis angkot yang hendak menurunkan penumpang di depan SMP/SMK PUI Jatibarang. Karena motor yang sulit dikendalikan, oleh pengemudinya berusaha menghindari angkot dengan membanting stir ke arah kanan, tapi mendadak dari arah berlawanan muncul angkum jenis Kopayu nopol E 7794 K yang dikemudikan Daspan (57) warga Desa Lobener RT 17/4 Kecamatan Jatibarang.

Sempitnya ruang gerak dan kencangnya sepeda motor ternyata tidak dapat menyelamatkan kedua pengendara yang motornya dengan keras menghantam bagian muka Kopayu. Akibat hantaman keras itu, keduanya terpental bermandikan darah segar yang terus mengucur dari beberapa bagian tubuhnya.

Oleh petugas dan warga, keduanya segera dilarikan ke RSIZ Jatibarang yang berjarak sekitar 100 meter. Menurut sumber di TKP, pengendara sepeda motor yang tidak beridentitas tersebut seketika tewas di lokasi kejadian, yang dibonceng dalam keadaan sekarat yang juga tidak beridentitas juga tewas setelah beberapa saat mendapat pertolongan medis. Hanya saja, dari saku pengendara ditemukan uang sejumlah Rp10 ribu dan dari saku pembonceng Rp135 ribu dan satu buah karung bekas beras yang terdapat ceceran minyak goreng.

Kapolsek Jatibarang AKP Sumari SH saat dikonfirmasi Radar membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua korban tidak beridentitas. “Kedua korban tidak ada satupun identitas yang memberikan kejelasan, tapi kami akan terus berupaya untuk mencari tahu domisilinya,” jelanya.

Upaya kepolisian pun dilakukan dengan menyebar plat nomor kendaran dan ciri-ciri sepeda motor maupun korbannya.

Sekitar pukul 14.00, informasi yang sudah menyebar tersebut diketahui salah satu keluarga korban yang langsung memberikan kejelasan identitas korban. Pengemudi sepeda motor diketahui bernama Sukinda (31) warga Desa Tugu Kidul Kecamatan Sliyeg dan yang dibonceng Yadi (16) asal Desa Gedangan Kecamatan Nglipar Yogyakarta. Yadi yang diketahui berprofesi sebagai pedagang kedai Lamongan, pagi itu mengajak Sukinda untuk menemaninya belanja bebek di Desa Wanasari Kecamatan Widasari. “Yadi satu lapak dengan saya, tadinya pamitan mau belanja bebek untuk keperluan dagang,” tutur Andri (21) asal Lamongan Jawa Timur saat ditemui Radar di lobi RS, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Rumah Staf Kecamatan Disatroni Maling





*) 2 Pelaku berhasil dibekuk polisi, Kapolres berikan bonus kepada warga

KERTASEMAYA—Rumah seorang staf kantor Kecamatan Bangodua, Absori (44) yang terletak di sisi jalur Pantura Kertasemaya Desa Tulungagung RT 14/3 Kecamatan Kertasemaya, Kamis (19/3) dinihari disatroni kawanan perampok.

Berdasarkan penuturan Absori, sekitar pukul 03.30 ketika dirinya sedang tidur bersama istrinya Maeruhayati (36) dan anak ketiganya Tiara (5,5) di kamar depan, tiba-tiba kaca jendela kamar diketuk salah satu tetangganya yang memberitahukan keberadaan tamu tak diundang di dalam rumah korban. Kaget bercampur panik, korban lalu bergegas keluar kamar dan menyalakan lampu ruang tengah dan menuju ruang tamu yang masih gelap untuk membuka pintu depan. Karena kunci yang dibawanya salah, korban hendak balik ke kamar untuk mengambil kunci pintu.

Namun, saat korban membalikkan badan seketika dikejutkan dengan hantaman benda tumpul di bagian kepalanya berulang kali, beruntungnya istri korban yang mengetahui pelaku yang saat itu berada di ruang belakang dan menuju ruang tamu untuk menghalangi suaminya meminta pertolongan warga langsung menutup kembali pintu kamar dan menguncinya.

Pergulatan sengit antara korban dan dua pelaku di ruang tamu tampaknya tidak berlangsung lama, pasalnya warga yang sudah mengepung rumah korban dan mendengar teriakan minta tolong langsung merangsek masuk melalui pintu belakang yang sudah dijebol pelaku.

Untungnya, dua pelaku yang sudah tidak mendapatkan ruang untuk melarikan diri tersebut dapat diselamatkan dari amukan massa dengan kesigapan petugas Polsek Kertasemaya yang bergegas mengamankan lokasi kejadian. “Waktu ada yang membangunkan saya, saya berniat untuk membuka pintu depan agar warga dapat masuk dan menangkap pelaku. Tapi saya keduluan dihajar pake linggis kecil dan saya melakukan perlawanan sekuat tenaga,” tutur Absori saat ditanya Radar, kemarin.

Sementara itu, dua pelaku pencurian dengan pemberatan yakni Casma (34) alias Banci dan Carnoto (21) keduanya warga Blok Dangdur RT 5/3 Desa Pagedangan Kecamatan Tukdana yang berhasil diamankan petugas dari amuk massa digelandang petugas ke mapolsek setempat. Dari tangan keduanya polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa linggis kecil dan obeng, dan barang milik korban yang sudah berada di tangan pelaku berupa handpone Sony Ericsson K220i.

Kapolres Indramayu AKBP Drs H Mashudi didampingi Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH mengungkapkan, peristiwa curas yang terjadi dini hari tersebut melukai satu korban yakni pemilik rumah. Dan penangkapan pelaku kejahatan tersebut merupakan kesigapan warga untuk melakukan tindakan yang sangat berani dalam menutup ruang gerak pelaku untuk kabur, serta kesigapan petugas yang segera meluncur ke lokasi atas laporan yang diterima dari warga. “Terungkapnya aksi kejahatan ini merupakan salah satu wujud nyata program Quick Wins dengan adanya polmas, dan kecepatan serta kesigapan polisi untuk mampu mengungkap kasus,” jelasnya.

Sedangkan dua warga yang berstatus sebagai tukang ojek binaan perpolisian masyarakat Polres Indramayu, atas andil dan berperannya dalam menjaga kamtibmas diberikan bonus langsung oleh Kapolres di Mapolsek setempat. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Hujan Badai Jalur Lintas Provinsi Terputus


BANGODUA—Turunnya hujan lebat yang disertai angin kencang, Senin (9/3) mengakibatkan para pengendara mengurangi kecepatan laju kendaraan yang dikemudikannya. Akibat lain yang ditimbulkan yakni sejumlah pohon tumbang dan menghamburkan atap sejumlah rumah.

Pantauan Radar, ketika hujan yang disertai angin kencang melanda, ruas jalan lintas provinsi yang menghubungkan Widasari Indramayu dengan wilayah Majalengka mendadak terputus dan terjadi kemacetan panjang dari kedua arah. Saat ditelusuri, sebuah pohon asam berukuran besar tampak tumbang melintang ditengah jalan di Blok Barat Desa Tegalgirang Kecamatan Bangodua.

Barisan truk dan mobil pribadi serta sejumlah sepeda motor menumpuk di jalur tersebut, kebanyakan dari kendaraan yang melintas adalah kendaraan berplat luar daerah.

Menurut warga setempat, kejadian tersebut baru terjadi pertama kalinya dan turunnya hujan berangin ketika itu sama sekali tidak disangka sebelumnya akan menimbulkan hal demikian. “Robohnya pas hujan gede dan anginnya kencang,” tutur Karnadi (20) saat ditanya Radar di lokasi.

Minimnya fasilitas membuat warga bersama-sama berusaha memindahkan pohon tersebut dengan peralatan seadanya, dan jalur kembali normal dengan disingkirkannya batang pohon oleh warga sekitar 4 jam dengan jumlah tumpukan kendaraan hingga mencapai panjang 5 kilometer.

Bahkan sebelum proses evakuasi pohon selesai, sebagian pengendara dari dua jalur memilih putar arah. Dan beruntungnya, ketika pohon tumbang tidak ada kendaraan yang melintas dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja beberapa rumah warga di sekitar lokasi, sebagian atap genting turut terhempas kencangnya angin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu