Powered By Blogger

Rabu, 10 September 2008

Bantuan Pendidikan Bupati Yance

JATIBARANG—Pemerintah kabupaten Indramayu dalam rangka meningkatkan pendidikan masyarakatnya, terus berupaya dengan beragam program dan financial pendukungnya.

Dalam menyikapinya, pemkab mengulurkan dana bantuan pendidikan berupa beasiswa klaim asuransi pendidikan tahun 2008 senilai Rp. 62,9 juta yang diserahkan oleh masing-masing kecamatan dengan jumlah seluruh peserta penerimanya sebanyak 629 peserta se kabupaten Indramayu.

Pemerintah kecamatan Jatibarang, Rabu (10/9) secara langsung menyerahkan dana bantuan pendidikan beasiswa klaim asuransi 2008 kepada 25 peserta, yang terdiri dari murid sekolah dasar yang termasuk keluarga pra sejahtera. Bertempat di kantor kecamatan, Camat Jatibarang Dudung Indra Ariska,SH.MH menyerahkan dana tersebut yang masing-masing nominal diterima pesertanya senilai Rp. 100 ribu.

Menurut Dudung, dana tersebut merupakan bantuan dana pendidikan bagi masyarakat umumnya dan bagi masyarakat pra sejahtera khususnya, sehingga program pendidikan dasar 9 tahun dapat berjalan dengan sukses. “Dana beasiswa asuransi pendidikan itu adalah program akta kelahiran gratis berasuransi bagi anak-anak di kabupaten Indramayu dari keluarga pra sejahtera, dan dana yang digulirkan pemkab agar dapat digunakan untuk keperluan pendidikan”, terangnya kepada Radar, kemarin di ruangannya.

Dikatakannya, hal tersebut merupakan keberpihakan Bupati Yance yang memproteksi sejak dini dalam memperhatikan pendidikan masyarakatnya, sehingga Yance berharap warga yang usianya termasuk dalam kategori usia sekolah dalam setiap jam belajar tidak ada yang berada di tempat lain kecuali sekolah. “Kalau sudah putus sekolah, maka yang dikhawatirkan akan terjadinya warga yang berstatus pengangguran dan akan sangat mudah dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan, yang tidak memikirkan kesejahteraan. Apalagi sampai ada yang dimanfaatkan sebagai pengemis atau anak jalanan (anjal)”, ujarnya.

Sementara itu, demi tercapainya Indramayu Remaja pemerintah kecamatan dan kabupaten sangat tidak menginginkan adanya informasi terjadinya pernikahan dini, apalagi usianya masih baru lulus sekolah dasar. “Kalau ada anak yang disekolah berprestasi, maka yang bersangkutan akan mendapat perhatian sepenuhnya dari Bupati Yance dengan diberikannya beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi. Bahkan beberapa diantaranya sudah ada yang mengikuti sekolah di Jepang, dan kebanyakan dari mereka yang mendapatkan kesempatan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi berasal dari keluarga pra sejahtera”, tandasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu