Powered By Blogger

Kamis, 11 September 2008

Tabrakan Beruntun Hantam Rumah Warga

KERTASEMAYA—Insiden kecelakaan lalu lintas di jalur pantura Indramayu kian beragam, dari tabrakan antar kendaraan, kecelakaan tunggal hingga tabrakan beruntun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, tragedi kecelakaan tabrakan beruntun yang terjadi Kamis (11/9) dini hari sekitar pukul 01.30 wib, yakni antara truk Hino nopol B-9095-GS dengan truk Nissan fuso nopol W-9510-B di jalan raya pantura Indramayu desa Tulungagung Kertasemaya.

Peristiwa yang menghancurkan sebuah rumah warga yang letaknya di samping pasar Kertasemaya tersebut, yakni milik Maurits (60) dengan nomor rumah 169 wilayah Rt.20/05. Kejadiannya berawal ketika truk Hino yang bermuatan selang kabel berukuran besar tersebut mengalami gangguan mesin alias mogok, truk Hino yang ditinggal pergi sopir dan keneknya makan di sebuah warung di sekitar TKP itu hanya diberi tanda dengan sebuah ban bekas di belakang mobilnya.

Beberapa saat sebelum kejadian, sebuah sedan kemudian disusul sebuah sepeda motor hampir saja menghantam bagian belakang truk mogok yang terparkir di badan jalan jalur Cirebon ke arah Jakarta . Namun, naas bagi Arifin (33) warga Jombang Jawa Timur bersama keneknya dengan mobil yang dikemudikannya Nissan fuso dengan muatan batu kapur, mendadak dikejutkan dengan truk mogok di depannya. Tanpa ada celah untuk menghindar dan mengendalikan kendaraannya, akhirnya dengan sangat keras langsung menghantam bagian belakang truk Hino hingga terdorong dan menghantam rumah warga yang diketahui digunakan sebagai tempat konveksi dan salon PD Wahyu Kertasemaya.

Akibat dari hantaman keras tadi, mengakibatkan rumah warga tersebut rusak berat dan kondisinya sangat mengkhawatirkan jika evakuasi kendaraan dilakukan dengan tidak hati-hati. Selain rumah rusak, mobil Daihatsu esspas nopol D-1667-VE milik penghuni rumah tersebut turut menjadi sasaran hantaman kedua truk tersebut. "Waktu kejadian saya lagi tidur di kamar, tiba-tiba ada suara benturan yang sangat keras dan mengguncang seisi rumah. setelah saya lihat keluar ternyata kondisinya sudah begini", tutur menantu Maurits, Armen Tanjung (42) kepada Radar, kemarin di lokasi.

Peristiwa tersebut mengakibatkan kendaraan lain yang menggunakan lajur arah Jakarta terhambat serta harus berjalan merayap, dengan tidak menimbulkan korban jiwa baik pengemudi maupun penghuni rumah tersebut. Hanya saja, Arifin harus menjalani perawatan intensif tim medis Puskesmas Kertasemaya yang selanjutnya di rujuk ke RSI Zam Zam Jatibarang.

Sementara itu, petugas lantas Polres Indramayu dan Polsek Kertasemaya disibukkan dengan mengatur kendaraan, karena pada saat itu lokasi TKP yang tepat di samping pasar sedang ada gelaran pasar tumpah Kemisan yang pedagang dan kendaraan parkirnya menggunakan sebagian badan jalan. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu