Powered By Blogger

Senin, 18 Mei 2009

Bayi Mungil Ditemukan Santri di Dalam Musala


KERTASEMAYA—Sungguh teganya orang tua yang dengan sengaja menelantarkan buah hatinya, apalagi usianya masih dalam hitungan hari. Sepertinya halnya penemuan bayi mungil yang malang ditemukan tergeletak tidak berdaya di dalam sebuah musala, Senin (11/5).

Awalnya, sekitar pukul 08.30 seorang santri Pondok Pesanten Mambaul Ulum Desa Lemah Ayu Kecamatan Kertasemaya, Carsono (19) melihat dua orang yakni laki-laki dan perempuan yang dikiranya keluarga salah satu rekan santrinya. Dan beberapa saat kemudian terdengar tangis bayi yang menyayat, dirinya pun berusaha mencari asal sumber suara tersebut.

Setelah suara tangis mulai terdengar sangat dekat yang didengarnya berasal dari dalam musala pesantrennya, bergegas dengan rasa penasaran yang akhirnya dilihatnya sesosok bayi mungil yang terbungkus kain dan sarung gendong dan segera berlari memberitahukannya kepada rekan-rekannya. “Waktu saya lihat perempuannya sambil nangis, terus pergi dibonceng laki-laki pake motor Supra,” tuturnya saat ditanya Radar, kemarin.

Bayi yang menggemparkan penghuni pesantren dan masyarakat sekitar itu, kondisinya tampak sehat dan menggemaskan. Diperkirakan, usia bayi baru dilahirkan sekitar tujuh hari yang lalu dari rahim ibunya, karena terdapat tanda tali pusar yang sudah lepas.

Anehnya, orang tua yang tampaknya tidak menghendaki kelahiran seorang anak tersebut, masih sempat memikirkan masa depan anaknya untuk memperoleh pendidikan di pesantren walaupun tidak berpamitan dahulu kepada pengasuh ponpesnya.

Pengasuh ponpes, Fatkullah, mengungkapkan keterkejutannya ketika menerima laporan santrinya atas penemuan bayi di dalam musala pesantren. “Saya juga bingung kenapa ada bayi tanpa ada orang tuanya di dalam kompleks pesantren. Tapi kalau memang bayi ini sebagai amanah yang diberikan Allah SWT, InsyaAllah saya akan menjaga dan mengasuhnya dengan baik agar kelak menjadi anak saleh,” paparnya.

Sementara itu, Kapolsek Kertasemaya AKP Mashudi SH saat dikonfirmasi Radar, membenarkan adanya penemuan sesosok bayi mungil di kompleks ponpes di wilayah hukumnya. “Sementara di rawat pengasuh ponpes,” ungkapnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu