Powered By Blogger

Minggu, 10 Mei 2009

Bus Rombongan Pengajian Hantam Truk 1 Tewas 12 Luka Parah





*) Sopir beberapa kali diingatkan penumpang tetap ugalan

KERTASEMAYA—Satu dari 13 bus PO Dewi Sri rombongan Haul Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani RA Pondok Pesantren Barokatul Qodiri Bekasi Jawa Barat bernomor 6, bertabrakan dengan sebuah truk di jalur pantura Kertasemaya Indramayu, Rabu (22/4) sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan kedua kendaraan rusak, 1 penumpang tewas mengenaskan, 12 orang terluka parah dan belasan lainnya luka ringan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, peristiwa tersebut bermula ketika bus PO Dewi Sri nopol G 1538 BE yang dikemudikan Karnoto (45) warga Desa Tenajar Tengah Kecamatan Kertasemaya Indramayu melaju kencang dari arah Cirebon yang jalurnya sedang dalam perbaikan jalan. Saat melaju di jalur yang digunakan dua arus tersebut, yakni jalur Jakarta ke Cirebon, seketika menyalip sebuah kendaraan dan mendadak dari arah berlawanan muncul truk gandengan Mitsubishi nopol W 7972 YU yang dikemudikan Budiyono (50) warga Jakarta yang saat itu mengangkut besi rancang beton yang akan dikirim ke Surabaya.

Kontan saja, si sopir truk yang memberi tanda lampu agar bus tersebut urung untuk menyalip tampaknya tidak diindahkan oleh pengemudi bus. Sopir truk yang tidak menginginkan terjadinya kecelakaan, langsung mengambil inisiatif untuk membanting kemudinya ke kiri. Upaya sang sopir ternyata tidak berhasil mulus, karena badan truk yang sudah menghindar menyisakan badan belakang truk gandeng yang masih berada di badan jalan.

Bus yang tetap melaju kencang tersebut tidak banyak tawar-menawar lagi langsung menghantam badan belakang truk gandeng hingga terputus dari induknya dan terguling ke luar jalur. Bus naas pun mengalami kerusakan fatal di bagian depan dan samping kanan, bahkan sebagian karoseri bus ada yang sampai terseret truk hingga lebih dari 20 meter.

Saat benturan antara kedua kendaraan, jerit menyayat dan tangis penumpang langsung memecah ditengah gelapnya jalur pantura Indramayu bagian timur yang dihiasi siraman darah dan beberapa potongan tubuh sejumlah penumpang berceceran di atas bus.

Pertolongan yang tiba beberapa saat kemudian, korban berhasil dievakuasi dan dilarikan ke RSI Zam Zam Jatibarang Indramayu oleh polisi dan warga setempat.

Menurut penumpangnya, sejak keberangkatannya dari Tambun Bekasi menuju lokasi digelarnya zikir manakib di alun-alun Kota Tegal yang dihadiri Walikota Tegal H Ikmal Jaya SE Ak para penumpangnya sering mengingatkan sopir tetap hati-hati dan tidak ngebut. Tapi, tampaknya sang sopir tersebut hingga perjalanan pulang tetap mengemudikan kendaraannya secara ugal-ugalan sampai penumpang pun mengatakan yang dibawanya bukanlah binatang. “Saya terbangun waktu terjadi tabrakan,” tutur Ati (52) asal Tambun Bekasi Jawa Barat saat ditanya Radar, kemarin di ruang UGD RS.

Bahkan para penumpang lainnya membeberkan sikap sopir yang bersikeras mengemudikan mobil dengan kencang dan tidak mendengar keluhan para penumpangnya. “Mobil ngebut dari waktu perjalanan berangkat sampai pulang, padahal penumpang sering mengingatkan supaya tidak ngebut dan yang di dalam bus bukan kambing atau sapi,” kata Idrus (37) yang diiyakan salah satu Satgas rombongan Edy Narso (46).

Hingga berita ini ditulis, korban tewas mengenaskan sudah dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya di Tambun Bekasi, dan korban luka terpaksa dirujuk ke sejumlah RS di Bekasi untuk memudahkan pihak keluarga dalam memperoleh perawatan medis dengan jarak yang dekat dengan kediamannya. (tar)

- Korban tewas : Sainah (60)

- Korban luka berat :
1. Jumroh (50)
2. Milah (60)
3. Tiharoh (43)
4. Mukmin (38)
5. Siti Aisah (40)
6. Bunga (5)
7. Khodijah (60)
8. Wiwin (50)
9. Putri (10)
10. Idah (25)
11. Ati (52)
12. Emah (45)

- Korban luka ringan : Belasan

sumber : Radar Indramayu

1 komentar:

Arjunane Denature mengatakan...

I read few articles on this site and I think that your web blog is real interesting Cara Mengobati Jengger Ayam dengan obat herbal de nature

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu