Powered By Blogger

Rabu, 10 Desember 2008

Jelang Idul Adha, Pantura Macet 10 Kilometer


JATIBARANG—Menjelang tibanya hari raya Idul Adha 1429 H yang jatuh pada 8 Desember 2008, jalur pantura Indramayu sudah diwarnai dengan kemacetan yang terjadi Jum’at (5/12) malam. Kemacetan yang terjadi yakni dijalur menuju Cirebon dan Jawa Tengah, sekitar pukul 22.00 tumpukan kendaraan beragam jenis terus memanjang sampai di Desa Sukalila dan satu jam kemudian merambah ke jalur yang berada di desa lainnya. Penelusuran Radar di jalur kemacetan, dari ujung antrian kendaraan pemantauan jalur cukup memberikan kesulitan untuk dapat melewatinya, karena para pengemudi saling serobot jalur hingga tidak menyisakan sedikitpun celah untuk ruang lewat sepeda motor. Disepanjang perjalanan menuju titik penyebab kemacetan, warga yang berusia remaja tampak memanfaatkan kemacetan yang terjadi dengan menjadi tukang parkir dadakan dan ada juga mengekspresikan kemampuan oleh vocal dan permainan alat musik dengan mengamen. Setelah sekitar 10 kilometer perjalanan yang ditempuh, diperoleh titik sumber kemacetan yakni di wilayah Kecamatan Sukagumiwang, karena jalur arah ke Cirebon terputus oleh proyek perbaikan jalan. Sehingga kendaraan dialihkan sementara ke jalur arah Jakarta , dan jalur dari Cirebon tidak terlalu terganggu dengan diberlakukannya satu jalur dua arah. Justru yang menumpuk yakni kendaraan dari arah Jakarta yang diduga adanya peningkatan jumlah kendaraan menjelang Idul Adha. Antrian kendaraan juga menyebabkan beberapa kendaraan mengalami mogok yang juga menjadi salah satu penambah factor terjadinya kemacetan. “Macet sampai sini sekitar jam sembilan tadi, dan sekarang ga tau sudah sampai mana. Dan penyebabnya juga saya tidak tahu, coba saja lihat di binaria barangkali ada kecelakaan. Soalnya tadi ada mobil polisi lewat,” kata Iwan (32) warga Desa Kliwed saat menyarankan Radar, kemarin saat ditanya di depan rumahnya. Sementara itu, dilokasi titik kemacetan terjadi pengalihan arus di jalur arah Jakarta di pantura Kertasemaya, tampak petugas lalu lintas Polres Indramayu sibuk mengatur kendaraan untuk antri dan tertib demi keselamatan. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu