Powered By Blogger

Rabu, 03 Desember 2008

Pipa Premium Pertamina UPMS Balongan Bocor



*) Ribuan Warga Berebut Bensin Gratis, 3 Warga Pingsan

LOHBENER—Pipa UPMS III Pertamina Balongan jalur premium mengalami kebocoran di Desa Legok Kecamatan Lohbener, Rabu (29/10). Akibatnya kebocoran yang terjadi menimbulkan luapan bahan bakar yang mengalir di dalam pipa ke luar lapisan tanah, dan sebelum dilakukan pemsangan garis pengaman oleh kepolisian lokasi diserbu ribuan warga dengan membawa derigen, ember, gayung dan alat lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkut bensin gratis tersebut.

Berdasarkan informasi, kebocoran yang terjadi menimpa pipa jalur distribusi premium yang tertanam pada kedalaman 3 meter dengan lingkar pipa 16 inci. Titik kebocoran yang berada tepat di bawah jembatan di jalan baru Widasari – Lohbener belum lama ini dilakukan penggalian untuk jalur pipa dengan menggunakan alat berat jenis becho oleh Wijaya Karya. Beberapa sumber mengatakan, di titik rembesan kebocoran tersebut jenis bahan bakar premium terlihat seperti tepung terigu yang diberi air, dan perubahan selanjutnya keruh berlumpur dan setelah mengendap terlihat bening. Dan sejak awal terjadinya kebocoran baunya sudah sangat menyengat berbau bensin.

Ribuan warga yang berdatangan dari sekitar lokasi dapat dicegah polisi setelah beberapa saat ribuan warga banyak yang sudah mendapatkan bensin gratis. Bahkan karena bau yang sangat menyengat tersebut, 3 warga dari ribuan lainnya terkontaminasi bau bensin dan mengalami pingsan.

Sementara itu, Kepala UPMS III Pertamina Balongan Mohamad Iskandar mengatakan, kebocoran yang terjadi yakni antara block pulp 3 dan 4 wilayah Lohbener tersebut secara pasti penyebabnya belum dapat diketahui. Sehingga untuk melihat titik kebocoran, pihaknya harus melakukan penggalian. “Setelah ada laporan masuk mengenai kebocoran yang terjadi, kran di block pulp 3 langsung ditutup untuk menghentikan pendistribusian dan mengurangi tingkat kebocoran,” terang Iskandar kepada Radar, Rabu (29/10) di lokasi.

Dari kebocoran itu, akibatnya berdampak pada terhambatnya pengiriman premium dari Balongan ke Plumpang Jakarta Utara dengan kapasitas pengiriman per hari mencapai 14 ribu kiloliter, dan kecepatan pendistribusian melalui jalur pipa tersebut yakni 500 hingga 600 kiloliter per jamnya. “Antisipasi dalam pengiriman yang terhambat, kami sudah mempersiapkan tangker untuk pendistribusian ke Plumpang. Dan penyebab dari kebocoran ini masih kami selidiki,” tandasnya. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu