Powered By Blogger

Rabu, 10 Desember 2008

Pelajar Dianiaya Pacar Hingga Kritis



JATIBARANG—Lagi, remaja usia belasan tahun bersensasi dengan cara yang sangat memprihatinkan, korbannya dianiaya hingga tak sadarkan diri dan dalam kondisi kritis ditemukan warga sekitar pukul 15.15, Minggu (30/11). Kejadiannya menimpa Maesaroh (16) warga Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat yang tercatat sebagai siswi kelas XI sebuah sekolah swasta di Segeran, yang konon dianiaya pacarnya sendiri yakni Agu (16) warga Kertasemaya yang juga sebagai pelajar kelas XI sebuah sekolah swasta di Jatibarang. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar di lokasi kejadian, bermula ketika seorang tukang rumput Sudadi (45) warga Blok Como Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang mencari rumput di sebuah kebun warga di samping lapangan sepak bola desa setempat. Baru beberapa saat mencari lokasi rerumputan yang disuka kambing peliharaannya, tiba-tiba Sudadi dikejutkan dengan teriakan orang minta tolong. Kaget, takut bercampur was-was didekatinya asal sumber suara tersebut, betapa terkejutnya Sudadi ketika di sebuah kebun warga di seberang lapangan bola mendapati seorang perempuan yang sedang sekarat disamping sebuah sepeda motor Yamaha Mio Soul nopol E 3641 RZ. Tidak berani sendirian, akhirnya diapun berlari mencari pertolongan warga sekitar. Bersama warga lainnya, korban yang tidak sadarkan diri dengan luka memar bercampur darah langsung ditandu ke rumah warga. Korban yang sudah tidak berdaya tersebut oleh warga diberikan pertolongan pertama seadanya. Sementara itu, warga yang kasihan melihat kondisi korban, bersama-sama menutup semua akses jalan yang dipandang dapat digunakan untuk kabur pelakunya. Selang kurang dari 30 menit, warga yang mengepung menggunakan sepeda motor melihat seorang pemuda di pinggir jalan pantura yang mencurigakan. Oleh warga ditanya dari dan mau kemana, jawabannya membuat penasaran warga dan yang lebih mencurigakan lagi pakaian pemuda tersebut tampak kotor berlumpur. Akhirnya oleh warga dibonceng dengan dikawal warga lainnya untuk dihadapkan pada korban. Setelah sampai dihadapan korban, dari mulut korban langsung mengiyakan bahwa pemuda tersebut yang bersamanya di sebuah kebun dekat lapangan bola Blok Como Desa Pilangsari. Kemarahan warga yang tidak terbendung dan sulit dikendalikan, akhirnya ditumpahkan dengan bogem mentah kearah pemuda tadi. Beruntungnya, petugas Polsektif Jatibarang yang mendapat laporan warga segera melakukan pengamanan terhadap tersangka dari amukan massa yang kian menjadi-jadi. Tersangkapun mendapat pengamanan ketat petugas saat akan dibawa ke Mapolsektif setempat. Sementara itu, Maesaroh yang dilarikan ke RSI Zam Zam menggunakan mobil ambulan milik RS tersebut langsung mendapat pertolongan tim medis di ruang UGD. Dan hasil pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka bengkak dan memar diseluruh bagian muka dan kepala. Hingga berita ini ditulis, korban masih dalam perawatan tim medis dan tersangka telah diamankan petugas Polsek setempat. “Tersangkanya masih dalam proses pemeriksaan, dan sementara ini yang dapat kami jelaskan baru barang bukti berupa handpone milik korban yang terdapat di saku celana tersangka,” papar Kapolsektif Jatibarang AKP Sumari SH saat dikonfirmasi Radar, kemarin. (tar)

sumber : Radar Indramayu

Tidak ada komentar:

Pembunuhan Sadis

Tewas Dibacok Mantan Suami

*) Dua Kali Kawin Cerai, Ditolak Minta Rujuk Kembali

SUKAGUMIWANG—Aksi yang dilakukan Romeo dalam kisah film Romeo dan Juliet memang menyita perhatian penontonnya, sedangkan yang dilakukan pelaku terhadap mantan istrinya kemarin apakah meniru adegan film tersebut?

Mukidi (32) warga blok Boros desa Gunungsari kecamatan Sukagumiwang tega menghabisi nyawa wanita yang pernah dinikahinya sebanyak dua kali. Anisah (30), yang masih satu desa tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian kepala, leher, punggung dan kaki.

Keterangan yang dihimpun Radar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadiannya Sabtu (30/8) sekitar pukul 19.30, berawal saat Anisah sedang duduk di depan warung milik orang tuanya Kasan (50) yang terletak di desa setempat Rt.01/04. Seketika datang Mukidi secara tiba-tiba dan langsung mengayunkan golok yang sengaja dibawanya dari rumah berulang kali ke tubuh Anisah. Korbanpun langsung terkapar tak berdaya menerima hujaman senjata tajam pelaku hingga dilarikan ke RSUD Arjawinangun Cirebon. “Saat kejadian saya lagi ngobrol sama tamu di dalam, tiba-tiba ada suara teriakan orang minta tolong. Setelah saya lihat keluar ternyata anak saya tergeletak dengan banyak darah, dan Mukidi sedang berusaha menusukkan golok ke arah perutnya”, jelas Kasan kepada Radar, kemarin sambil menunjukkan tempat jatuhnya Anisah.

Setelah dilakukan pertolongan medis di RSUD Arjawinangun, ternyata nyawa korban tidak dapat tertolong karena beberapa luka bacok sangat parah dalam jumlah banyak. Dan Mukidi yang berusaha bunuh diri setelah menghabisi nyawa korbannya dapat dihentikan warga, sehingga Mukidi yang nyawanya urung melayang sia-sia juga harus mendapat pertolongan tim medis. Tapi, berbeda dengan korbannya, Mukidi menjalani perawatan tim medis RS Bhayangkara Indramayu dengan tambahan borgol yang mengikat kedua tangannya.

Sumber di TKP mengatakan, Mukidi dan Anisah pernah melakukan pernikahan sebanyak dua kali dan pernikahan yang kedua dilakukan 2006 silam. Dari perkawinan pertamanya sekitar 12 tahun yang lalu, pasangan tersebut telah dikaruniai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Mukidi yang dikenal warga sekitar sebagai peminum minuman keras dan kerap melakukan perjudian, pada perceraiannya yang kedua berusaha untuk meminta rujuk kembali dengan mantan istrinya.

Namun karena ketidak senangan mantan istri dan keluarganya dengan sikap serta perilaku mabok dan judi pelaku, usahanya untuk dapat rujuk kembali tetap tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Sehingga pelaku nekad untuk melakukan aksi pembunuhan dan mencoba bunuh diri. Hal tersebut dilihat dari tulisan tangan pada selembar kertas yang bercambur noda darah, yang isinya menyebutkan “Mukidi – Anisah pegat paksa sampe dua kali, daripada pisah karo Anisah bagen mati suka mati loroane” yang artinya Mukidi – Anisah cerai paksa sampai dua kali, dari pada pisah dengan Anisah lebih baik mati harus mati dua-duanya.

Pada saat melakukan aksinya, pelaku menggunakan sebilah golok yang sengaja di bawanya dari rumah dan kedapatan membawa dua buku surat nikah atas nama Mukidi dan Anisah.

Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, pelaku digiring ke Mapolsek Kertasemaya guna dilakukan pemeriksaan dan korban tewas sekitar pukul 09.00 Minggu (31/8) pagi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. (tar)

Sumber : Radar Indramayu